28- Masih Sayang

629 52 5
                                    

"Kamu masih sayang, dia tak ingin mengulang."
-Arta-

Happy Reading<3

[Jangan lupa dengerin mulmed yang udah disediain]

Bulan bosan. Daritadi ia hanya guling-guling diatas kasur dan bermain handphone sepanjang hari. Hari ini hari minggu, bukannya refreshing Bulan malah rebahan.

Emang ya kasur emang jago bikin nyaman. Udah bikin nyaman gak ngilang-ngilangan lagi. Gak kayak dia udah bikin nyaman malah ngilang eh tau-tau besok jadian sama yang lain.

Hingga suara notifikasi terdengar, Bulan langsung melihat lalu membalasnya.

089xxxxxxxxx: Calon bini lagi ngapain?

Bulan Putri W: Ha?

089xxxxxxxxx: Hadehh, ini Arta_-

Bulan Putri W: Oh

Tata: Main kuy

Bulan Putri W: Mager.

Tata: Telat sih bilangnya, ini gue udah ada di luar rumah lo nih, cepet keluar! Gue daritadi digodain bencong komplek

Bulan Putri W: Siapa?

Tata: Gue lah

Bulan Putri W: Yang nanya:D

Bulan terkekeh geli melihat pesan singkatnya dengan Arta. Bulan tahu, pasti Arta berbohong. Bagaimana mungkin lelaki itu tahu rumahnya sedangkan mereka baru kenal beberapa hari.

Suara ketukan keras terdengar dari pintu kamar Bulan. Membuat gadis itu berdiri untuk membukakan pintu. Bulan terdiam sesaat saat melihat wajah kakaknya yang penuh keringat.

"Dek, diluar ada orang gila yang ngaku-ngaku calon suami kamu." ucap Yuri dengan nafas terengah-engah.

Bulan mengeryitkan dahinya, "Siapa?" tanya Bulan pada Yuri.

"Kamu liat sendiri aja, kakak capek banget udah ngusir dia daritadi tapi tetep kekeuh nungguin kamu." ujar Yuri sembari menghela nafas pelan, "Dia lagi dibawah, lagi ngobrol sama papah." ujar Yuri lagi.

Mata Bulan membulat sempurna, ia lalu langsung bergegas turun dan melihat Arta dengan papahnya sedang berbincang dengan sangat akrab.

Bencana.

"Halo calon bini." sapa Arta pada Bulan yang baru datang.

Wijaya terbatuk-batuk mendengar ucapan Arta yang begitu frontal ditelinganya.

"Papah mertua sakit ya?" ucap Arta khawatir melihat calon mertuanya batuk.

Wijaya menatap Bulan dan menaikkan sebelah alisnya mencoba mencari tahu siapa lelaki yang duduk disebelahnya.

"Tata apaan sih, jangan panggil papah kayak gitu." ucap Bulan sembari menatap was-was papahnya.

"Emang kenapa? Kan dia juga calon papah gue nantinya." balas Arta.

Bulan menghela nafas dan menatap Arta tajam. Ia lalu membawa Arta untuk keluar dari rumahnya.

"Mau dibawa kemana hubungan kita... jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah katakan cinta antara kau dan aku." Arta bersenandung sambil menatap tangannya yang digandeng erat Bulan.

"Suara kamu fals." ujar Bulan tiba-tiba.

"Lo belum tau ya? Siapa yang juara Indonesia Idol tahun 2020?"

THE LIGHT LOVES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang