"Sampai detik inipun, aku masih menganggap mu menjadi milikku."
-Bintang-Happy Reading<3
[Jangan lupa dengerin mulmed yang udah disediain]
Bulan tidak tahu mengapa, akhir-akhir ini Bintang selalu saja memberi perhatian dan selalu ada untuknya. Bintang yang saat ini tidak seperti Bintang yang dulu, saat ini lelaki dingin itu sekarang menjadi lelaki yang sangat perhatian dan peduli.
Apakah ini hanya sebatas permainan semesta lagi?
Bulan tersenyum manis dan melambaikan tangan ke arah Bintang yang sedang berjalan ke arahnya membawa sebuah gitar kesukaan lelaki itu. Bulan juga tidak bisa menolak semua perhatian Bintang meskipun ia tahu Bintang sudah memiliki Melody.
Tapi, bukankah Melody yang merebut Bintang-nya? Jadi Bulan tidak salahkan jika harus merebut Bintang kembali dari Melody.
"Oh Tuhan, ku cinta dia, ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia." Bintang memetikkan gitar dan menyanyikan sepotong lagu milik Anji-Dia
"Maaf mas, aku gak punya recehan." ucap Bulan, guyon.
Bintang langsung menekuk wajah kesal, padalhal ia ini ingin seperti lelaki romantis yang sedang menyanyikan lagu untuk seseorang yang spesial.
"Gitu aja ngambek." Bulan tertawa renyah melihat wajah Bintang yang seperti Abg labil.
Bintang langsung tertawa mendengar ucapan Bulan. Ia lalu memetik gitar dan mulai bernyanyi.
"Memenangkan hatiku bukanlah satu hal yang mudah, kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu." Bintang menatap kedua mata Bulan lekat.
"Menjaga cinta itu bukanlah satu hal yang mudah, namun sedetik pun tak pernah kau berpaling dariku." Bintang memberi jeda dalam lagunya dan mulai berjalan mendekat ke arah Bulan.
"Beruntungnya aku dimiliki kamu."
"Kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati. Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi tentang terang dan gelapnya hidup ini." Bintang menaik turunkan alisnya dan mengusap pipi Bulan lembut
"Kaulah bentuk terindah, dari baiknya Tuhan padaku, waktu tak mengusaikan cantikmu, kau wanita terhebat bagiku tolong kamu camkam itu." Bintang lalu meletakkan gitarnya dan menatap Bulan lekat dan membisikkan sesuatu ke arahnya.
"Tolong kamu camkam itu." bisik Bintang pelan yang membuat Bulan tersenyum simpul ke arah Bintang.
Bulan lalu mengambil gitar Bintang dan mulai memetik gitar tersebut.
"Eh tunggu, lo bisa main gitar?" tanya Bintang ragu pada Bulan yang tengah memegang gitarnya.
"Nggak." ucap Bulan cengengesan.
Bintang lalu beralih duduk dibelakang Bulan, ia memeluk Bulan dari belakang supaya bisa mengajarkan gadis itu gitar.
Aduh, mas Bintang lagi modus ya?
Bintang memegang jari kanan Bulan dan mengarahkannya pada senar gitar. Bintang lalu menggerakkan tangan Bulan ke gitar dan mulai berbunyi nada-nada gitar.
Bulan hanya diam saja dan membiarkan Bintang menggerakkan tangannya pada gitar yang sedang dibawanya.
"Kau cantik hari ini, dan aku suka." Bintang bernyanyi tepat ditelinga Bulan, sementara tangannya masih setia menggerakkan gitar.
Bulan langsung mengalihkan pandangan dan menahan degup jantungnya yang selalu tidak beraturan saat bersama Bintang.
"YURI!!! ADIK LO DIAPAIN NIH?!!" Bulan dan Bintang sama-sama menoleh melihat seorang lelaki tampan dan bersuara nyaring tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIGHT LOVES [END]
Teen FictionBagimana jika dua orang dengan sifat yang bertolak belakang dijadikan menjadi satu pasangan? Bintang Aksara Prima, sang cowok dingin yang memiliki paras tampan yang mampu menyihir para wanita dengan satu tatapan Bulan Putri Wijaya, sang gadis cerewe...