"Aku gak bisa bersaing mendapatkanmu, tapi aku juga gak rela kalo kamu dimilikin orang lain."
-Bulan-Happy reading<3
[Jangan lupa dengerin mulmed yang udah disediain]
Bulan senang bukan main, bekalnya dimakan habis oleh Bintang, terlebih lelaki itu mengucapkan 'terimakasih'.
Ia berpikir, apakah Bintang sudah menyukainya? Ah terkadang ekspetasi tak sesuai realita.
Pada saat pulang sekolah saat ini, ia tengah menunggu angkotan umum. Ia ingin sekali pulang bersama Bintang, tetapi ia takut lelaki itu akan menolaknya.
Pandangan Bulan kini teralih pada seorang gadis yang merengek ingin diantar pulang oleh lelaki dihadapannya, Bulan tak bisa melihat lelaki tersebut dengan jelas. Yang ia tau gadis itu Melody.
"Anterin aku pulang, ya." rengek Melody yang bisa didengar oleh Bulan dan lelaki itu langsung mengangguk
Bulan tertawa sebentar, "Dasar bucin." ucap Bulan tak sadar bahwa yang diajak bicara Melody itu adalah Bintang.
Saat lelaki itu menoleh, betapa terkejutnya Bulan melihat lelaki itu ialah Bintang.
Ia merasakan hawa panas disekujur tubuhnya, bagaimana bisa Melody begitu mudahnya membujuk Bintang? Sedangkan saat Bulan ingin pulang bersama saja harus membuat alasan yang tidak masuk akal.
Sebenarnya ada hubungan apa Melody dengan Bintang?
Hari ini sangat menyakitkan bagi Bulan, ia menatap nanar pandangan tersebut. Bulan kira Bintang sudah menyukainya, tapi ia salah. Bulan mengulum senyum, "Mereka cocok."
Saat lelaki itu menoleh, mata Bulan dan Bintang menyatu. Bintang bisa melihat dengan jelas ada kesedihan disana. Bulan langsung memalingkan wajahnya dan mengusap air mata yang sempat terjatuh.
Ia lalu segera naik angkotan umum dan membuang jauh-jauh rasa sedihnya.
"Maaf." gumam Bintang menatap kepergian Bulan.
*****
Bulan kini menangis sejadi-jadinya, ia tak habis pikir kenapa Bintang begitu menerima apa yang Melody katakan?
Setelah diistimewakan kemarin, kini ia merasa tidak dibutuhkan hari ini. Memang benar ya, manusia itu gampang sekali berubah.
"Bintang jahat banget sih." ucap Bulan sembari memakan pisang goreng yang tadi ia beli.
"Liat aja gak aku kasih pisang goreng." kini Bulan semakin terisak mengingat kejadian tadi.
"Melody aja terus, aku kapan Bintang? Aku kan juga pengen kamu perhatiin kayak Melody." ucap Bulan iri.
Bulan segera membasuh muka dan langsung menuju halaman depan rumahnya untuk mencari udara segar, tak lupa membawa pisang goreng.
Ia melihat sekeliling, Bintang belum juga pulang.
Bulan menerka-nerka, kira-kira apa yang dilakukan lelaki itu bersama Melody? Apa mereka mampir beli ice cream dulu? Atau pergi ke taman?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIGHT LOVES [END]
Teen FictionBagimana jika dua orang dengan sifat yang bertolak belakang dijadikan menjadi satu pasangan? Bintang Aksara Prima, sang cowok dingin yang memiliki paras tampan yang mampu menyihir para wanita dengan satu tatapan Bulan Putri Wijaya, sang gadis cerewe...