5. UCAPAN GENTA

6.1K 819 20
                                    

Trauma dengan jatuh cinta, karena pernah jatuh tapi tidak pernah merasakan cintanya.

-Alana-

Nyawa dibalas dengan nyawa, cinta dibalas dengan cinta.

-Genta-

hari-hari tiap hari Alana anggap sebagai hari gembira, cewek dengan tampilan Bad yang selalu senyum ramah disana-sini. Cewek yang terlihat seperti tak memiliki beban hidup. Cewek yang selalu tebar pesona dimana-mana. Cewek yang selalu membuat orang lain tertawa karenanya. Dia Alana Rinjani, begitu opini teman-temannya. Tapi dibalik sikap tawa ramahnya terdapat jiwa yang rapuh. Sama seperti manusia pada umumnya Alana juga memiliki sisi lemahnya. Ingatkan kata pepatah 'Orang yang selalu terlihat gembira dan humoris justru orang yang menyimpan sejuta masalah didalamnya.'

Jamkos bukan, istirahat juga bukan, sekarang adalah mata pelajaran Kimia yang diampu oleh Bu Darmi. Tapi tidak seperti biasanya guru killer iti akan masuk tepat waktu kini malah telat waktu. Bagi Alana terbebas dari Kimia adalah surganya pelajaran. Lihat saja kini tingkah konyolnya yang sedang menghibur teman kelasnya.

"Mir, Mir gue mau tanya sama lo" Ujar Alana pada Amir yang sedang tiduran dimeja.

"Apaan?"

"Tau gak kenapa badan lo kecil?" Tanya Alana pada Amir yang memang badannya sedikit lebih kecil darinya.

"Lo ngejek gue?"

"Jawab elah"

"Ya orang dikasihnya gini." Jawab Amir.

"Bukan" Kata Alana. "Mau tau gak?

"Apa?"

"Ya karena yang besar itu cuma cintaku padamu.... " Ujar Alana dengan tawa terpingkal-pingkal melihat reaksi Amir.

Suara riuh serta peluitan menggoda memenuhi ruangan kelas XII Mipa 5. Teriakan heboh, gebrakan meja memenuhi gendang telinga para pendengar. Mereka semua masa dengan adanya seksi kesiswaan dikelasnya. Lagipula mereka tidak akan takut karena ada Alana.

"Wuiihhh... Alana gombalin gue njir, ini udah membuktikan bahwa cinta kami adalah cinta yang tulus, iya kan Lan,, iya kan? kan? kan?"

"Iya sih, tapi.. Cintanya gue udah dicolong sama Ayyan." Celetuk Alana Asal membuat teriakan kembali heboh.

"Gila. Gila. Ayyan diem-diem tukang nyuri nih, Aduh... Parah" Ujar Upil meledek.

"Niatnya mau nikung Genta eh malah gue yang ketikung Ayyan." Ujar Amir.

"Yan lo mau sama Alana? Lo bisa darah tinggi nanti,  Hahahhahah.. "

"Bisa-bisa pas malem pertama udah ditonjok duluan lo Yan, Bwahahahhah."

Ayyan tak merespon apapun. Ia hanya fokus membaca pada buku kimianya menunggu Bu Darmi masuk.

"Hih anjir ambigu banget lo! Hahahha" Ucap Aryo.

"Nih ya sekuat-kuatnya cewek mau berantem, mau galak, mau tonjok-tonjokan, mau dia setara sama cowok. Tetep ajah nanti pas malem pertama pasti lemah. Hahahahhah!" Celetuk Amir.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang