20. SECRET OF ALANA

3.7K 605 21
                                    

Semribit panas angin siang ini begitu menyengat kulit dua anak manusia yang berbeda gender diatas motor sport hitam, melintasi jalanan kota Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semribit panas angin siang ini begitu menyengat kulit dua anak manusia yang berbeda gender diatas motor sport hitam, melintasi jalanan kota Jakarta. Mengimbangi kendaraan lain untuk menggelindingkan rodanya. Peluh menetes disekitar pelipis Ayyan yang tidak menggunakan helm karena helm miliknya ia serahkan pada Alana agar cewek itu tidak terserang polusi udara. Tak lupa juga Ayyan meminjamkan masker pada cewek itu yang selalu ia bawa didalam tas. Kenapa Ayyan melakukan itu?

Karena Ayyan tahu Alana salah satu penderita asma. Karenanya ia rela meminjamkan helm dan maskernya itu pada Alana. Ini adalah salah satu alasan Alana selalu menolak ajakan Genta untuk pulang atau berangkat bersama naik motor, bisa sesak napas mendadak karenanya. Makannya ia lebih memilih naik bus setiap PP sekolah. Kalo seperti ini kenapa ia tidak meminta Genta untuk bawa helm dua dan masker?

Karena Genta tidak tahu riwayat penyakit Alana, dan Alana tidak mau siapapun tahu. Cukup Ayyan dan teman-temannya di Rusun, itupun tak sengaja tau.

Alana memperhatikan Ayyan dari belakang, dilihatnya cowok ini pasti lelah sekali apalagi panas. Tapi siapa sangka, hidup Alana lebih lelah darinya kalo kalian lupa.

Merasa diperhatikan, Ayyan menoleh menatap kaca spion. Disana terlihat Alana yang sedang memperhatikannya.

Cukup lama, Alana merasa kepergok akhirnya memalingkan wajahnya kesamping memperhatikan setiap ruko yang mereka lewati. Ayyan hanya tersenyum tipis kemudian kembali fokus mengendarai motornya.

Awalnya tadi Alana menolak untuk diantar oleh cowok itu. Tapi karena perkataan Ayyan "Nanti kalo ada mereka lagi ditengah jalan, lo mau minta tolong siapa." Jadilah Alana menututi saja.

"Ck. Shit! Sialan." Gerutu Ayyan ketika sepeda motornya berhenti mendadak.

"Kenapa Yan?" Tanya Alana.

"Turun dulu Lan." Titahnya yang langsung dituruti oleh Alana.

"Mogok?" Tanya Alana lagi. Tapi tidak digubris oleh Ayyan yang sedang fokus mengecek motornya.

Ayyan menghembuskan napasnya lelah. "Ban depan bocor."

Alana terdiam. "Perasaan, gue gak seberat gajah sampe ban motornya bocor." Batin Alana.

"Gue hubungi Abraham aja biar lo pulang-"

"Gak usah, gak usah." Sergah Alana cepat. Apaan Abraham, lebih baik ia pulang sendiri daripada nanti mendengar pertanyaan-pertanyaan Abraham yang nanti jika pulang dengannya.

"Jangan pulang sendiri, lo gak liat tadi aja-"

"Gak sendiri, gue barengan sama lo." Tutur Alana memotong ucapannya lagi.

"Bakalan lama."

"Ya gak apa-apa kali. Masa gue ninggalin lo sendirian di jalan. Kan tadi gue udah nebeng. Bukan temen itu namanya kalo yang satu susah malah ditinggal." Ujar Alana.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang