Pengecut terbesar adalah, dia yang membangun cinta dihati seseorang tanpa bermaksud untuk membalasnya.
-Ayyan-Gak usah baperan gue cuma mainan. Gak usah seriusan gue cuma bercandaan.
-Alana-Tantangan nih..
"Lo ada nyimpen suka gak sama diantara mereka?" Alana menunjuk Aryo, Zul, dan Genta.
"Ada" Jawab Upil semangat.
Ya. Sama seperti biasa, hawa yang anak-anak lain ingin rasakan adalah seperti yang Aryo, Upil, Zul, Genta rasakan. Selalu dekat dengan Alana. Satu meja, satu rasa, satu gembira. Lihat saja sekarang gara-gara Upil milih Truth pada mainan truth or dare jadilah ia harus menjawab jujur pertanyaan dari Alana.
"Siapa? Gue Pil? Aduhhhh,,, kenapa gak ngomong dari dulu kalo lo suka sama gue." Ujar Zul pede.
"Hih gak, gue gak suka cowok burik kayak lo" Jujur Upil.
"Heh lo ngatain gue burik? Awas aja lo besok pagi-pagi udah kena jerawat disekitar pantat." Timpal Zul.
"Iih pantat gue mulus yah."
"Ah massa. Mana coba liat" Ujar Zul ambigu.
"Dih jijik banget lo Zul. Hahahhahha" Tawa Genta saat melihat Zul sudah dipukuli kecil oleh Upil.
"Jadi siapa?" Tanya Alana masih penasaran.
Upil memberhentikan aksinya. Ia menatap ketiga cowok itu bergantian membuat mereka jadi canggung.
"Harus banget ngomong ya?"
"Ya iyalah inikan truth, jadi lo harus jujur."
"Dia gak suka sama gue, jadi buat apa gue ngomong."
Zul mencondongkan badannya didepan Upil yang dibatasi meja kantin. "Siapa yang gak suka? Kalo lo suka gue, gue juga bakalan suka sama lo Pil."
"Ih apaan sih lo. Bukan lo!"
"Jadi kemungkinan antara Aryo sama Genta dong?" Tebak Alana.
Upil yang merasa kepergok pun langsung memalingkan wajahnya malu. Tidak mungkin kan mengatakan kalau dia suka sama orang didepan orang yang gak suka balik padanya.
"Udahlah perjanjiannya kan jujur satu pertanyaan doang. Mana sini sekarang giliran gue yang puter." Ujar Upil.
"Ya elah gak puas banget jawabannya." Ujar Genta.
Upil itu orang yang mudah mengekspresikan keadaannnya. Jadi mudah saja Alana menebak kalo temannya itu sedang kasmaran. Tapi yang ia tidak tau itu siapa orangnya. Kenapa Upil tidak menceritakan padanya, apa mungkin malu atau terbesit sesuatu yang membuatnya rikuh pada Alana.
"Yessss tepat kena sasaran!" Girang Upil saat tip-x yang mereka gunakan untuk permaianan itu berhenti tepat didepan Alana.
"Truth or dare?"
"Gue lebih suka tantangan daripada harus jujur." Ucap Alana matang. Karena ia sudah tau jika memilih untuk jujur pasti mereka akan mempertanyakan tentang masalalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al La Na [END] ✔
Teen Fiction⚠WARNING!⚠ 13 Teror paling bersejarah yang melanda SMA Sanjaya itu semata-mata bukan rekayasa. Tapi, sebuah rencana yang nyata adanya. Alana Rinjani, berandalan terganas milik SMA Sanjaya yang hidupnya penuh keceriaan dan kenakalan. Kini telah dilum...