68. UNFINISHED LOVE STORY

3.3K 480 45
                                    

Hai.... Kangen Lana apa kangen Luna?
Vote dulu sebelum baca lebih baik Hehe..

Tandai typo ya

Happy reading 🙌

.AL.La.Na.

Sudah tiga hari Alana belum sadarkan diri. Membuat orang-orang di sekelilingnya terus saja cemas dengan penuh sabar menunggu terbukanya mata dari gadis cantik itu.

Dissa yang terus saja menangis setiap hari menyesali perbuatannya pada anaknya itu, menangisi kepergian Aluna yang tak jelas entah kemana, melihat keadaan Alana yang membuatnya tak nafsu makan.

Beberapa anak kelas dan guru-guru SMANJAYA juga sudah beberapa kali menjenguknya. Sesekali ada pergerakan dari jemari Alana yang ternyata hanya gerak reflek semata. Kini di ruangan itu hanya ada Ayyan dan Upil yang masih mengenakan seragam sekolah. Keduanya hanya terdiam menatap Alana tanpa ada yang mau bersuara.

"Genta dikeluarin dari sekolah, Lan." Upil bersuara membuat Ayyan menoleh sejenak. "Dan lo udah diambil buat masuk sekolah lagi. Cepet bangun ya, gue kangen bolos bareng sama lo di lorong." Lanjutnya.

Pintu ruangan kamar inap Alana terbuka menampilkan Abraham bersama Dissa yang baru saja dari kantin untuk mengajak makan Mamanya. Namun, lagi-lagi wanita itu tidak ada nafsu sedikitpun. Dissa tidak pernah pulang ke rumah ataupun hanya sekedar mengecek toko Butiknya. Hari-harinya ia habiskan bersama anaknya itu.

"Ma, kalo Mama gak makan nanti Mama sakit. Terus yang jagain Alana siapa? Mama makan ya." Pinta Abraham membantu Dissa duduk disofa. "Sedikit aja, kalo Mama kenyang Alana juga pasti bakal kenyang walaupun dia tidur. Aku suapin deh." Lanjutnya.

"Kamu teman Alana?" Dissa malah mengalihkan topik menghindari rayuan anaknya itu.

"Iya Tante, aku temen sebangku Alana." Jawab Upil menyalimi tangan Dissa.

"Kamu udah makan?"

"Udah Tante tadi pagi." Jawab Upil jujur karena memang siang ini belum makan.

"Ini makan siang, untuk kamu." Dissa memberikan kantong plastik berisi makanan dari tangan Abraham yang tadi dibeli di kantin.

"Eh, eh Tante udah makan kok aku, masih kenyang juga. Itu buat Tante aja, Tante kan belum makan." Ujar Upil tak enak hati.

"Tante, saya sama Lutfi ke kantin dulu ya. Tante makan yang banyak biar Lana seneng." Ayyan memberikan isyarat pada Upil agar segera keluar dan membiarkan Dissa makan.

Namun, langkahnya terhenti kala sebuah Attention dari televisi di kamar itu.

BREAKING NEWS!!!
BERITA MENGGEMPARKAN KEMBALI MELANDA INDONESIA.

SEBUAH PERUSAHAN BERPENGARUH DIKALANGAN INDO-AMRIK TELAH DIBANTAI LIAR OLEH PARA PENGUSAHA ALIRAN HITAM....


Abraham mendongak menatap berita itu. Berita penayangan pembantaian Manggala Country di New York-Amerika beberapa hari lalu. Aluna bilang masih lima hari lagi pemberontakan itu dilakukan, namun belum sampai lima hari mereka bergerak cepat. Manggala Country adalah cabang kedua dari Perusahaan Manggala di Indonesia. Dan pusatnya sendiri ada di Jakarta Timur.

Jika mereka berhasil menguasai beberapa cabang di berbagai negara, maka dengan mudah juga mereka akan mengusai pusatnya.

Keempat orang di ruangan itu terus memperhatikan berita yang menampilkan cuplikan adegan action yang nyata di area aula Manggala Country. Terlihat begitu kejam dan mengerikan. Ayyan menatap Abraham dengan tatapan yang sulit diartikan.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang