41. BIANGLALA DAN SI CANTIK ALANA

3.4K 498 27
                                    

Tandai Typo oke....👌

Mau bilang apa sama Alana?

Deruman mesin motor yang baru saja datang mengundang perhatian ketiga remaja yang sedang duduk-duduk santai didepan kontrakan Alana.

"Widddihhh gak salah nih goodboy SMA gue ganti penampilan." Aryo berdiri menyambut Ayyan yang baru saja memberhentikan motornya.

Cowok itu melepas helmnya. Tersenyum simpul membalas sambutan Aryo. Ya begitulah, Ayyan mulai mengakrabkan diri pada banyak teman-teman Alana. "Lana mana?" Tanya Ayyan menaikkan satu alisnya.

"Baru selesei sholat, noh ama Re didalem." Jawab Aryo.

Ayyan mengubah posisinya berdiri dengan pantat yang bersandar pada motornya. "Gak salah nih Yan?" Tanya Aryo seraya memandangi pakaian yang Ayyan kenakan.

"Fashion gue tuh. Kerren kan? Cocok dah ama si tomboy." Celetuk Jo bangga. Memang tadi sebelum Ayyan kemari, ia sempat tanya pada Jo mengenai Alana akan menggunakan pakaian apa.

"Dih yang bener lo." Ujar Aryo.

Ayyan tertawa kecil seraya memakai topi putihnya dikepala. "Gimana pantes gak?"

"Pantes lah anjir. Gini keliatan cowoknya." Aryo menimpalinya.

"Berarti kalo disekolah keliatan banci?" Tanya Jo nyeleneh.

"Koplok, bukan banci juga kali. Ayyan kalo disekolah beuhh hidupnya lurus terus, ama gue juga kayak gak kenal." Ujar Aryo.

"ARYO! TOPI GUE MANA!"

Aryo dibuat panik kala mendengar teriakan Alana. "Jo anjir topinya Alana."

"Ck. Lo pake topi gue nih." Sahut Jo seraya melempar topi miliknya yang langsung ditangkap oleh Aryo. Sedangkan Jo sendiri, ia memakai topi Alana dengan gaya terbalik.

"Lana udah gue bawain topi." Celetuk Ayyan.

"DIPAKE SAMA JO LAN!" Sahut Aryo dari luar.

"Sinting." Gerutu Jo.

Mendengar jawaban dari Aryo. Kemudian Alana keluar dari dalam kontraknya dengan kesal seraya berkomat-kamit tak jelas yang diikuti Re dibelakangnya.

"Ck. Ngomong dong dari tadi. Kan jadi gue gak pusing-pusing nyariin." Gerutu Alana.

"Eh udah dari tadi?" Ujar Alana canggung seraya menyelipkan beberapa anak rambut kebelakang telinganya. Masalahnya Alana sengaja menggerai rambut hitamnya malam ini. Dan memoleskan sedikit bedak tipis diwajahnya, itupun karena dipaksa oleh Re.

Ayyan meneguk ludahnya kasar. Pandangannya terkunci pada kekasihnya itu. Alana sangat cantik, iya cantik sekali dimatanya. Dengan gaya rambut yang digerai, memakai kaos hitam pendek yang dilengkapi celana PDL selutut berwarna senada. Tak lupa juga sepatu putih speed nya yang terpasang dikaki cewek itu. Sangat pas sekali dengan yang dikenakan Ayyan. Tidak salah tadi ia membeli topi putih untuknya dan Alana.

"Gila, cewek gue cantik banget..." Batin Ayyan.

Alana tersenyum malu ditatap seperti itu oleh Ayyan. Jantungnya terus berdebar begitu cepat. Sungguh dulu saat bersama Raffa ia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Langkah Alana mendekat kedepan cowok itu dengan senyum manisnya.

"Hai." Sapa Alana. Tapi tidak mendapat jawaban apapun dari Ayyan. Cowok didepannya ini terus diam menatapnya.

"Yan woi!"Aryo mengenggol bahu Ayyan.

"Oh. H-hai." Ujar Ayyan mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

Tangan Alana terulur meraih telapak tangan kekar Ayyan, kemudian menyalimi dan mencium punggung tangan cowok itu.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang