10. ISOOKTANA & N-HEPTANA

4.4K 610 19
                                    

Aku tidak bisa berpikir dengan jernih, karena namamu telah mengotori otakku.
-Alana-


BUGH...

BUGH...

BUGH...

"Lo suruhan Cargo kan? Ngaku lo!" Ujar Alana mencengkeram dagu orang yang menyerangnya.

Saat Alana akan membuka kethu ninja orang itu, tangannya langsung ditepis olehnya.

BUGH...

"Anjeeng!! Sini lo!" Alana menarik paksa orang itu. "Bilang sama pimpinan lo kalo mau macem-macem sama gue, suruh dia dateng dihadapan gue jangan nyuruh-nyuruh orang!"

BRUK...

Alana menjatuhkan orang itu ditanah. Ia pergi meninggalkannya. Muka Alana sedikit lebam dibuatnya, karena tenaga orang itu lumayan besar. Ia yakin pasti Cargo ingin balas dendam lewat orang itu.

"Huh... Gila.. Huh.. Sakit badan gue.." Gumam orang itu terengah-engah.

Seorang perempuan menghampirinya dengan wajah yang sumringah. Bisa dilihat perempuan itu merekahkan senyuman dibalik masker hitamnya.

"Gimana?" Tanya perempuan itu.

"Lumayan." Jawab orang yang diserang Alana.

"Thanks ya Ham, sory juga udah buat lo luka karena Lana."

"Gak papa."

___

Sabtu hari yang ditunggu-tunggu karena besoknya minggu. Sabtu adalah harinya rapat guru, mungkin ada pembahasan jadwal baru. Membuat para siswa berlalu-lalang untuk memanfaatkan waktu luangnya. Ada yang bermain basket, bergosip ria, bersenda gurau, ada yang menghabiskan waktunya untuk baca buku bagi golongan orang pintar, ada juga banyak laki-laki yang bermain game online.

Alana, cewek tomboy itu justru duduk-duduk santai didepan kelasnya sambil memainkan kentrung milik Jo yang sengaja ia bawa diam-diam tadi pagi. Ia tak sendiri, disana juga ditemani oleh Aryo, Zul, dan Amir. Genta ikut asyik bermain basket bersama timnya. Sedangkan Upil sudah bergabung dikelas untuk menggosip.

"Biarkan aku... Jadi sesuatu yang berarti untukmu tapi tidak sesaat... "

Mereka bernyanyi bersama dengan Alana yang memainkan kentrung. Disebelahnya ada Aryo dan Amir, dan dibawahnya ada Zul dengan embernya bersiap mengiringi lagu.

"Biarkan aku... Jadi tempat bersandar disaat kau dilanda ragu... "

"Jangan sampai kau lemah"

"Ku yakin kau pasti bisa bangkit"

"Jangan anggap kau sendiri Hadapi..."

"Ada aku disi- WEH ANJIRR!!"

sebuah bola basket mengenai kepala Alana membuat cewek itu mengumpat kasar dan menoleh mencari pelakunya. Ia berdiri garang dikoridor kelasnya menatap satu persatu anak-anak yang sedang bermain basket.

"Siapa yang nglempar nih bila njir!"

Anak-anak disana hanya menatap satu sama lain, tak ada yang mau mengaku. Takut-takut kena marah preman sekolah itu. Sedangkan Genta sudah menahan tawanya dibalik Gazebo lapangan.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang