52. SURAT DIBUKU KIMIA AYYAN

3K 472 16
                                    

Hai.. Ada salam dari Alana nih..

Sebarkan cerita Alana keseluruh media sosial kalian/teman² kalian untuk membaca kisahnya yak. 😊

Jangan lupa tinggalkan jejak vote+komen.
Spam next sebanyak-banyaknya.

Tandai typo oke.. 👌😅

.A. L. A. N. A.

Alana menompangkan dagunya dengan sebelah tangan. Matanya terus menatap kursi Ayyan yang hari ini kosong. Selama tiga tahun sekelas dengannya ia baru melihat cowok itu tidak berangkat sekolah. Apa benar Ayyan kembali membalas perbuat Geng Perak untuknya? Hingga ia tidak berangkat sekolah. Padahal Alana sudah melarangnya.

Semalaman penuh ia juga tidak bisa tidur karena terus memikirkan apa yang baru saja menimpanya. Apalagi mengingat fakta terkuak yang benar-benar membuatnya syock. Raffa ingin membunuhnya, Raffa ingin melecehkannya, Genta yang berkhianat, dan Ayyan yang hadir dengan identitas aslinya.

Luka disekitar wajahnya belum sepenuhnya kering, kelopak matanya terlihat menghitam. Karena semalaman ia tidak tidur, kantuk terus menghantui mata beningnya. Kalau sudah begini, Alana pasti akan memilih bolos pelajaran dan tidur di WB. Namun, kini kakinya terhenti untuk tidak mendatangi tempat itu lagi. Disana pasti ada Genta dan Zul, dan mereka pasti akan memprovokatori pembullyan terhadapnya. Bukannya Alana takut, hanya saja ia tidak mau membuat mereka berdosa karena memakinya.

Bruk..

"Aastaghfirulloh." Pekik Alana kala tangannya desenggol keras oleh Amir. Membuat kepalanya jatuh membentur pinggiran meja. Teman-temannya menertawakannya.

"Tumben istighfar biasanya juga 'anying!' gitu, Hahah." Celetuk Amir mengejek.

"Insap kali Mir, udah sering dibully, nyuri duit orang, mau tobat kali Hahah." Sambung Johan.

"Sayang banget, tobat lo belum sempurna." Sambung Amir lagi.

"Eh Mir jangan ngomong gitu kali, coba kalo lo yang diposisinya pasti gak terima kan." Ujar Aryo membela.

"Gue? Amit-amit ada diposisi kayak dia." Ujar Amir seraya mengusap perutnya.

Alana menatap Aryo tak suka. Ia sudah memperingatkan cowok itu supaya tidak membelayanya. Tapi Aryo tetap saja melakukan itu.

"Gue gak butuh pembelaan." Ucap Alana kemudian pergi meninggalkan kelas.

"Dih gak ada yang bela lo kaleee!" Amir mengiwi-ngiwi.

Kaki Alana terhenti didepan pintu kala Shofia datang kekelasnya bersama dua dayang yang setia menemaninya disamping kanan dan kiri. Siapa lagi jika bukan Oliv dan Nela.

"Tadi malem jue jalan-jalan sama kakak gue, kebetulan gue lewat kawasan jatiwarna. Eh gak sengaja liat lo disana." Ucap Oliv pada Alana yang masih berdiri didepan kelas.

"Banyak anak geng motor disana, gue tau lo cewek sendirian. Ngapain lo? Digilir?"

PLAK..

Alana menampar mulut Oliv yang telah lancang berkata senonoh padanya.

"Gila. Mulut gue.." Cicit Oliv. "Lo ngeselin banget sih!"

Terjadilah aksi jambak-jambakan didalam kelas 12 Mipa 5 itu. Alana tidak diam, ia membalas jambakan rambut Oliv yang begitu kencang dikepalanya. Sampai saat bajunya ditarik paksa oleh Shofia hingga mendorongnya membentur tembok. Awalnya Alana ingin memukul orang itu, tapi saat mengetahui yang melakukannya adalah Shofia pergerakan Alana dihentikan paksa oleh dirinya sendiri.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang