"Gue suka sama dia"
"Eh kalian tau berita baru hari ini?" Tanya Re pada Aryo, Jo dan Alana yang sedang duduk-duduk di rel kereta api sore hari.
"Berita yang mana? Semut dirumah gue mati? Cacing diperut gue kelaperan? Apa kecoa yang di kamar mandi Alana kencing? Banyak Re." Ujar Jo nyeleneh membuat ketiganya mendengus kesal.
"Kasian sih semut dirumah gue mati gak ada yang tahlilan, gue lupa belum ngumumin di Mushola." Lanjutnya.
"Ck ish, gue serius Jo. Berita yang lagi marak di New York tentang Manggala Country." Ucap Re.
"Ya terus apa masalahnya sama kita? Itukan Negara lain bukan Indonesia." Ujar Alana yang kurang paham.
"Aduh Lan lo pikniknya kurang jauh sih, makannya gak tau apa-apa." Ejek Re.
"Oh iya gue tau, tadi sempat lewat diberanda gue tentang Manggala Country PT Unilever AS. Gila sih Mafia bangkit lagi njir." Ujar Aryo.
"Iya gue juga baca artikel kalo disitu Jeremy Anderson mau rebut kekuasaan perusahaan Manggala." Ujar Re.
"Anjir kalo gitu kita juga ada di fase bahaya dong." Celetuk Jo.
"Gue gak ngerti." Celetuk Alana yang memang belum paham akan pembahasan anak aktivis seperti ketiga temannya itu.
"Gini Lan, Manggala Country itu cabang dari Perusahaan Manggala di Jakarta Timur, sedangkan PT Unilever di Jakarta Timur itu kerja sama sama Unilever AS. Jadi Perusahaan Manggala disini itu berhubungan sama yang di New York." Jelas Aryo.
"Dan sekarang ada isu artikel yang pancing warganet Indonesia kalo Mafia bakal memberontak dan menguasai Manggala Country di New York. Itu artinya-"
"Perusahaan Manggala PT Unilever di Indonesia juga bakal kena imbasnya?" Tanggap Alana cepat memotong ucapan Re.
"Nah itu, kemungkinan besar gitu. Apalagi sekarang Perusahaan Manggala di Indonesia banyak koruptor merajalela, lo tau sendiri kan?" Kata Aryo.
"Kalo beneran Mafia bakal nguasain Manggala Country dan Indonesia kena imbasnya, kita mau tinggal dimana? Mau makan apa?" Ujar Jo.
Alana terus memperhatikan teman-temannya yang sedang panas-panas jiwanya mendengar berita hot hari ini. Mungkin bagi Alana yang kurang menanggapi politik ia akan bersifat biasa saja, tapi bagi para anak aktivis seperti mereka pasti akan selalu kritis dan mengkritik politik. Alana memaklumi itu, dan dia akan membela temannya. Karena kini Alana juga sudah menjadi bagian dari mereka. Bagian dari solid tanpa pandang pembatas dan pembeda.
"PT Unilever itu pengaruhnya besar bagi rakyat ya Jo?" Tanya Alana.
"YA JELASSS!!" Jawab serempak mereka berdua.
"Kalo Indonesia juga berhasil dikuasai, rumah kita bakal digusur Lan, otomatis mereka bakal ambil alih tanah ini buat memperluas perusahaaannya. Mafia itu kejam, nindas, dan pusat penggelapan dana terbesar didunia. Gue gak mau Negara kita jadi kacung mereka." Kata Aryo.
"Unilever itu pusat industri ekonomi terbesar didunia, dia juga jadi jantung Indonesia. Kalo beneran kejadian, habislah riwayat kita.... hiks.. hiks.." Ucap Re seraya drama menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al La Na [END] ✔
Teen Fiction⚠WARNING!⚠ 13 Teror paling bersejarah yang melanda SMA Sanjaya itu semata-mata bukan rekayasa. Tapi, sebuah rencana yang nyata adanya. Alana Rinjani, berandalan terganas milik SMA Sanjaya yang hidupnya penuh keceriaan dan kenakalan. Kini telah dilum...