7. GURU PRIVAT

4.9K 662 18
                                    

Kebodohan itu jauh lebih berbahaya daripada kejahatan. Kebodohan itu penyakit yang mudah menular, terutama diantara orang-orang bodoh.
-Ayyan-

Kita memiliki waktu seumur hidup untuk bekerja, Tapi anak-anak hanya memiliki waktu masa kecil sekali.
-Alana-


Ayyan mendekati Alana yang sedang duduk santai dikursi depan kelasnya bersama teman-temannya. Bajunya sudah keluar dari kata rapih, kancing atas terbuka satu memperlihatkan kaos hitamnya, lengan seragamnya ia lipat keatas memberikan kesan Bad girl versi cowok dengan pangkat Preman Sekolah.

Usai upacara Bendera selesai, ada jeda waktu sedikit untuk para murid dan guru gunakan sebagai sesi rehat. Rencananya setelah ini Alana akan bolos ke WB bersama Genta, Aryo, Zul dan csnya yang lain. Tapi...

"Ini topi gue kan." Ujar Ayyan yang tiba-tiba datang merebut topi yang masih dipakai dikepala Alana.

Alana berdiri kaget begitupun teman-temannya. "Mana gue tau, orang tadi gue nemu dikelas."

"Nemu apa ngambil. Lo gak liat ada nama gue disini." Kata Ayyan memperlihatkan namanya yang diukir dibalik topinya. Ia sengaja mengukir namanya disana supaya tidak tertukar dengan temannya.

Alana hanya memandangi nama itu, tadi memang ia tak melihat sebuah nama ditopi itu. "Gue gak tau kalo itu topi punya lo."

"Kalo gak mampu beli gak usah ngambil punya orang." Ujar Ayyan pedas.

"Heh gue gak ngambil yah! Tadi itu topi ada dilantai, daripada dibuang ya mending gue pake."

"Semua siswa punya topi masing-masing." Timpal Ayyan.

"Topi gue ketinggalan dirumah"

"Ya itu salah lo sendiri. Harusnya tau kalo sekarang hari senin tuh disiapin, jangan cuma sibuk nongkrong-nongkrong gak jelas."

"Gak ada hubungannya sama nongkrong, gue manusia gue juga bisa lupa."

"Kalo lo manusia harusnya lo juga tau apa itu disiplin dari arti kata peraturan. Bukannya malah ngambil punya orang."

"Kok lo jadi sewot banget sih, gue bilang gue gak ngambil, gue nemu."

"Ada bukti?" Tantang Ayyan.

"Heh ngapain dibawa ribet sih. Lagian itu topi juga udah balik lagi ke elo."

"Tapi gue jadi dihukum gara-gara ini" Kata Ayyan penuh penekanan.

"Ya terus gue suruh ngapain. Gue aja udah biasa lo hukum gak pernah tuh nuntut balik ke lo."

"Udahlah Yan, lo juga salah disini harusnya tadi lo langsung pake topinya dikepala terus kalo tau lo mau jadi pimpinan upacara harusnya kumpul dilapang lebih awal kan?" Ujar Upil membela.

Ayyan hanya melirik Upil sekilas.

"Minta maaf" Tuntut Ayyan pada Alana.

"Apaan sih orang sama-sama salah, ngapain gue minta maaf ke lo."

"Gue gak salah disini, Dasar cewek aneh" Maki Ayyan lirih tapi ditekan suaranya. Kemudian pergi menuju ruang osis.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang