65. TRAGEDI 13 DESEMBER

3.1K 459 37
                                    

Haiii. Nungguin gak nih?

Pokoknya Komen banyak-banyak dibagian yang kalian mau ya, biar bisa up cepet.

Vote dulu lebih baik. Hehe.

⚠ADEGAN INI BUKAN UNTUK DITIRU⚠

.A.L.A.N.A.

Alana berjalan dengan langkah sedang menuju warung makan sederhana untuk mengisi perutnya yang selama dua hari kemarin belum terisi apapun. Suasana pukul 23.50 biasanya masih ramai disekitar Pasar Kejora. Namun, suasana malam ini terlihat begitu berbeda. Hanya ada beberapa orang yang masih magang kerja sebagai pedagang kaki lima.

"Sepuluh ribu doang emang cukup ya beli nasi?" Tanya Alana disela-sela langkahnya seraya menatap satu lembar berwana ungu itu. Ketahuilah hanya itu uang satu-satunya yang Alana punya.

Sedangkan disisi lain, Aluna sudah bersiap dengan hoddie hitam dan topinya. Ia mengubah penampilannya seperti Alana, merubah warna rambutnya, membuat make up lebam-lebam disekitar wajahnya dan sedikit kusam.

Ia berada di ujung Pasar Kejora menuju jalan sebuah apartemen yang letaknya tidak jauh dari sana. Seharusnya Alana lah yang berada di kawasan ini, karena biasa ia makan dan bekerja disana. Namun, Aluna sudah membayar para pedagang agar menggulung tikar awal sementara. Jadilah Alana mencari tempat lain.

Mengapa Aluna melakukan itu? Untuk menghindari aksi Raffa yang hendak membawanya ke apartemen. Aluna sudah merencanakan ini sematang mungkin, dan ia akan menerima resikonya. Asalkan saudari kembarnya itu selamat.

Balik lagi kepada Alana.

"Lan."

Alana menoleh kala ada seseorang memanggilnya dari belakang serta menepuk bahunya pelan. Tepat saat ia berbalik, satu pukulan mentah mengenai wajahnya.

BUGH....

"BANGSAT!" Maki Alana memegangi mata kirinya yang baru saja terkena pukulan.

Tak disangka cowok berkethu hitam yang tadi memukulnya itu membekap mulut dan hidung Alana dengan sebuah kain hitam yang sudah bercampur dengan uap Toxic Chloramine Vapor.

"Mphhh-mpphh."

Dada Alana naik turun kekurangan oksigen, paru-parunya merasakan sakit begitu hebat kala uap beracun itu menjalar masuk melalui hidung menuju organ pernapasannya. Pening dikepalanya menghantam keras, ia berusaha memberontak sekuat tenaga. Namun, tubuhnya masih sangat lelah karena belum makan dan karena kejadian tadi siang di pasar. Cowok berkethu itu sangat kuat dan berbadan kekar.

Perlahan Alana menutup matanya. Tubuhnya terkulai lemas dalam naungan cowok itu. Lembaran kertas sepuluh ribuannya terjatuh liar ke tanah. Alana pingsan tidak sadarkan diri.

"Bro cepet siapin mobilnya!" Seru cowok itu yang kemudian keluar beberapa gerombolan anak Geng Perak yang sedari tadi bersembunyi di beberapa pedagang kaki lima.

____

Shofia terus memohon maaf pada Aluna yang kini menatapnya iba.

"Plis Lan, maafin gue ya. Gue ngaku gue salah, tapi tolong bantuin gue buat tugas sekolah. Hiks ..., Bu Darmi ngehukum gue pake suruh ngerjain tugas banyak banget karena udah bully lo."

Aluna masih terus menatapnya.

"Hiks ..., Papa juga ngusir gue dari rumah gara-gara semua kelakuan gue ke anaknya Tante Dissa." Shofia terus memohon. "Suer gue gak tau kalo lo bagian keluarga Jogikato."

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang