"Mau sampe kapan kayak gini terus?" Tanya seorang cowok dengan tangan bersedekap didepan dada.Yang ditatap hanya meringis memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Bel sekolah udah bunyi lima belas menit yang lalu, tau kesalahan lo ada dimana?" Tegas cowok itu seraya melihat jam yang melingkar ditangan kirinya.
Cewek itu menghembuskan nafasnya kasar seraya berdecak malas. "ck, Iya iya gue tau."
"Lari keliling lapangan 10 kali putaran." Kata cowok itu.
"HAH?!! Gila lo ya, kebanyakan. Lima putaran ajah." Tawar cewek tadi.
"Lima belas putaran."
"Heh, mati nanti gue. Tanggung jawab lo."
"Dua puluh putaran."
"Anjrit!! Iya iya gue lari sepuluh putaran nih."
Cewek itu menyerah, dengan tampang kesal akhirnya ia mau menerima hukuman lari sepuluh putaran dari cowok itu. Ia pergi berjalan kearah lapangan dengan kaki yang sengaja dihentak-hentakkan untuk melampiaskan rasa kesalnya. "Dasar bebegig gelo." Gumamnya.
"Gue masih bisa denger." Kata cowok itu.
"Bodo amat!!" Sahutnya.
Alana Rinjani, cewek tomboy dengan segudang pesonanya mampu membuat para kaum adam dan kaum hawa berebut untuk menjadikannya teman. Ramah, humoris, Gaje, dermawan, dan tak pandang bulu. Makannya tak jarang teman-temannya menyebar dimana-mana. Sangat berlawanan dengan kehidupannya, cewek tomboy yang pandai menyembunyikan rasa sakit dibalik topengnya.
Alana terlambat datang kesekolahnya, ketika gerbang SMA Sanjaya sudah tertutup rapat, ia menerobos jalan pintas tembok belakang sekolah yang dipeluki oleh ranting-ranting pohon beringin yang cukup besar. Ia memanjat tembok itu dengan bantuan anak tangga milik WB alias Warung Biru yang letaknya tepat dibalik tembok belakang sekolah.
Nyaris sempurna tak ada yang memantaunya. Sayang, ketika ia membalikkan badan, aksinya malah terciduk oleh seksi kesiswaan sekolah yang terkenal tegas dan garang. Ayyana Yadawa - Namanya.
Jadilah kini ia menjadi tontonan gratis teman-temannya dilapangan.
"Woi Lan! Ngapain lo lari-lari dilapangan! Kayak kebo lagi mbajak sawah." Teriak Genta teman akrab Alana yang selama ini setia mengejar cintanya.
"Iya nih disuruh ngejar bebegig sekolah malah." Ujar Alana seraya tertawa disela-sela larinya.
"Lari berapa puteran Lan?!" Tanya Aryo teman SMP Alana sekaligus sahabat karibnya di rusun.
"Sepuluh Anjir." jawabnya.
"Alana! Gue bawain minum nih, dikursi yah!" Kata teman perempuan Alana dari kelas lain.
"Mau ditemenin gak Lan?!"
"Kuat bener lo Lan!"
"Kalo gue udah pingsan kali ya."
"Ayyan emang bener-bener tegas ya."
"Gak bosen-bosen tuh bocah dihukum terus."
Memang tak jarang Alana dihukum seperti ini disekolah, ia bahkan hampir selalu telat setiap hari. Kelakuannya yang konyol selalu mendapat sorotan dari kalangan guru-guru dan para anggota osis. Ini bisa dijamin BK sudah menjadi teman akrabnya disekolah. Tapi Alana masih tau batasan untuk berbuat kenakalan, dan ini tidak pernah membuatnya berkurang teman. Justru sebaliknya, murid-murid siswa naupun siswi berlomba-lomba untuk menjadikannya sebagai teman. Tapi dimana banyak yang minat, disana juga banyak yang jerah. Ingat kan sama kata pepatah? Semakin banyak orang yang membelamu, maka semakin banyak juga yang ingin menjatuhkanmu. Sama seperti yang dirasakan Cewek Tomboy ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al La Na [END] ✔
Teen Fiction⚠WARNING!⚠ 13 Teror paling bersejarah yang melanda SMA Sanjaya itu semata-mata bukan rekayasa. Tapi, sebuah rencana yang nyata adanya. Alana Rinjani, berandalan terganas milik SMA Sanjaya yang hidupnya penuh keceriaan dan kenakalan. Kini telah dilum...