30. NOT SEKKES BUT ALANA RINJANI'S BOYFRIEND

3.5K 594 50
                                    

BRUK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRUK..

"Alana!"

"Woi PMR! PMR kemana cepet!!"

Dengan perasaan bergemuruh sesak menyeruak dada Ayyan. Perlahan ia mendongakkan kepalanya setelah mencium sang merah putih, bola matanya bergerak melirik kearah barisan Alana dengan gaya yang masih tegap. Disana terlihat gadisnya yang terbaring lemah yang sedang dibantu untuk bangun.

Ingin rasanya Ayyan berlari menghampiri Alana. Tapi bagaimanapun ia harus bersikap profesional dalam upacaranya ini. Ini adalah hari pentingnya, tapi Alana juga orang yang penting baginya. Dadanya sesak kala melihat tubuh Alana yang sedang dalam gendongan Genta. Iya, Genta berlari tergesa-gesa menggendong Alana menuju UKS. Sedangkan dirinya hanya bisa berdiri tegap didepan sana.

"Anjir itu Alana kenapa bego!" Seru Upil menyusul Genta diikuti oleh Aryo dan Zul.

"Mati kali." Celetuk Zul seraya berlari.

"Goblok!"

Susana yang tadinya riuh nan ribut karena Alana, kini kembali tenang, disiplin dan lancar hingga upacara berakhir.

___


UKS mendadak ramai banyak petugas yang ingin menangani Alana.

"Lan.. Aduhh, Alana bangung dong masa pingsan sih gak lucu tau." Panik Upil.

"Permisi Kak biar kita aja yang urus." Kata salah satu siswi petugas PMR.

"Ck. Gak usah, sana lo pergi aja." Usir Genta.

"Tapi pertolongan pertama harus pake minyak kayu putih dulu kak."

"Sini." Aryo merebut minyak kayu putih yang dipegang oleh siswi itu. "Udah lo keluar aja biar kita yang urus."

Siswi itu mengangguk kemudian pergi menuju area lapangan kembali.

"Woi lo pada ngapain masih disini!? Udah sana kerja lagi dilapangan!" Perintah Zul keras.

"Ih kalian kasar banget si, jangan kenceng-kenceng ngomongnya." Tegur Upil.

Tapi mereka tak menghiraukannya. Kemudian para petugas PMR yang ada diruangan itu menunduk takut seraya pergi meninggalkan kakak kelasnya itu sambil bergidik ngeri.

Genta menatap Alana yang masih berbaring lemah dengan mata terpejam dibrankar UKS. Matanya menelisik setiap inci wajah Alana.

Aryo yang terlanjur kesal dengan drama ini maju selangkah mendekati brankar. Menyentil dahi Alana lumayan keras.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang