75. AMANDA

3K 448 12
                                    

Haihaihaiii...
Updatenya cepat kannn..

Semoga senenggg

Tandai typo yak...

Happy reading!!!!

.Al. La. Na.

“Lo masih suka sama Ayyan?” Tanya Abraham setelah menyeruput kopinya yang disanding dengan berbagai buku-buku pelajaran kejurusannya.

Alana meletakkan pulpen miliknya ke meja belajar. Kemudian ia menatap saudara tirinya itu. Kini keduanya sedang berada di teras belakang rumah untuk belajar bersama sembari menghirup angin malam. Satu hari lagi mereka Ujian kelulusan, dan Alana harus memantapkan kepandaiannya agar tidak sia-sia.

Sedari tadi bukannya fokus belajar, malah hanya mendengarkan Abraham yang bercerita panjang lebar soal kisah asmaranya dengan Nashwa. Sedikit kaget mengetahui fakta itu dan sedikit bahagia mengetahui kalau Ayyan tidak lagi bersama Nashwa.

“Lo tau sendiri Ham. Dari SMP gue selalu suka sama tipe orang yang kayak dia. Raffa, lo juga tau kan kalo Raffa dulu pinter banget kayak Ayyan.” Ujar Alana.

“Terus kenapa lo nolak ajakan balikan dari Ayyan?”

“Ayyan gak pernah suka sama gue Ham, yang suka sama gue itu Bryan. Gue gak mau nyiksa temen gue sendiri buat maksa suka sama gue. Ayyan pasti pengin kebebasan dari gangguan psikologisnya.”

“Kalo ternyata lo yang salah, gimana?” Tanya Abraham lagi.

“Maksudnya?”

“Kalo ternyata Ayyan yang suka sama lo, dan Bryan yang pernah benci lo. Apa tanggapan lo nantinya.?”

Alana terdiam sejenak.

“Gue bakal bantu dia buat nemuin cinta pertamanya, itupun kalo dia ngijinin. Masalalu Ayyan belum selesai sama first love nya.” Kata Alana.

“Permisi Nona Rinjani, ada tamu yang sedang menunggu Nona di bawah. Katanya tamu penting yang tidak bisa ditunda waktu pertemuannya.” Ujar Rohit—Pimpinan Bodyguard kepercayaan keluarga Jogikato.

"Tamu penting yang gak bisa ditunda waktu pertemuannya? Ketemu sama gue?" Batin Alana bertanya.

----

Rambut blonde berukuran panjang dengan jaket bulu coklat itu melekat pada tubuh seorang perempuan cantik yang masih terlihat begitu muda. Bocah laki-laki kecil yang tadi berada dipangkuannya kini sudah berlari ke taman depan rumah kebesaran Jogikato bersama salah satu pembantu rumah ini.

Alana mendekat memastikan siapa tamu itu, dengan Abraham yang mengikuti dari belakang.

“Eh, itu Lana sama Abraham. Lana sini, ini ada yang nyariin kamu. Tante masuk dulu ya, mau ngurusin data-data butik. Kamu langsung  ngobrol aja.” Ujar Dissa, setelah mengatakan itu ia pergi masuk ruang kerjanya. Meninggalkan sang tamu bersama kedua anaknya.

Perempuan berambut blonde itu berdiri dan langsung menghampiri Alana dengan senyuman merekah dibibirnya. “Hai Alana.”

Tak kunjung menjabat tangannya, Alana malah terus menatap wajah tamunya ini. Ia merasa tidak asing dengannya. Atau memang pernah berjumpa.

“My name is Amanda Tifa. Biasa dipanggil Amanda atau Manda.”
Baik Alana maupun Abraham tidak bisa menyembunyikan raut terkejutnya.

“Amanda yang-“

“Mungkin lo pernah liat gue dimedia sosial atau di sebuah foto.” Potong Amanda yang paham akan kebingungan Alana.

Alana bingung mau menanggapi bagaimana. Bukankah perempuan ini yang selama ini Ayyan dan Raffa cari? Bukankah ini cinta pertama Ayyan? Mengapa Amanda tiba-tiba ada disini, sedangkan kemarin-kemarin kemana saja. Iya, Alana ingat dengan wajah Amanda yang pernah ia lihat dalam galeri ponsel milik Ayyan.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang