39. SKENARIO RAFFA?

3.2K 493 54
                                    

Jangan membuat langkahku lumpuh disaat perjalananku hendak sampai pada titik mencintaimu.
-Alana-

Typo bertebaran dimana-mana.. 😂

Komen pada bagian yang bikin kalian kepo sama greget...

Tangannya terhenti didepan dada Ayyan yang masih dibaluti kaos OR. Alana tampak berpikir, masa iya tangannya harus merogoh lewat leher.

Dengan sedikit keberanian yang ia kumpulkan, akhirnya Alana mengalah.

"B-buka b-baju lo."Ujar Alana gugup.

Wajahnya sedikit berpaling kesamping, jemarinya kembali meremas kapas ditangannya. Ayyan menyadari setiap pergerakan gadisnya. Ia tahu Alana gugup, ia juga tahu Alana sedang ketakutan.

"Sini, gue obatin sendiri aja." Ujar Ayyan meraih lembut kapas ditangan Alana.

"Lo boleh ke kelas duluan." Lanjutnya, membuat Alana menoleh.

Cewek tomboy itu menggeleng. "Disini aja nungguin lo."

"Gak takut? Gue mau buka baju." Ujar Ayyan.

"Y-ya gue... gue ngadep sana lah." Alana kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi Ayyan tanpa beranjak dari brankar.

Iya, ini adalah kelemahannya. Alana tidak akan berani jika melihat seorang laki-laki bertelanjang dada didepannya. Kejadian saat Raffa menindihi tubuh kembarannya itu akan selalu terngiang dimana cowok itu hanya menggunakan celana levis dengan telanjang dada.

Sedangkan dibelakangnya, Ayyan mulai membersihkan luka gigitan didadanya. Menaruhkan beberapa tetes obat merah kekapas dan menempelkan pada bekas luka itu.

"Shit..." Cicit Ayyan.

Ingin sekali Alana membantunya, namun ia tidak kuasa dengan hal itu.

"Tadi pasti sakit banget ya Yan?" Tanya Alana masih membelakanginya.

"Lumayan."

"Sorry ya gue kelepasan asli."

"Gak papa yang penting kaki lo sembuh." Ujar Ayyan santai seraya membereskan peralatan P3K nya yang baru saja ia gunakan kemudian meletakkannya pada nakas.

"Seragam gue Lan." Pinta Ayyan.

Alana mengambil seragam osis Ayyan yang tadi disampingnya untuk diberikan pada cowok itu. Tangannya terulur menyerahkan seragam osis milik cowok itu, namun pandangannya masih setia membelakangi Ayyan. Ayyan dibuat terkekeh karenanya.

Setelah mengancingkan dengan sempurna, cowok itu memasukkan bajunya kedalam celana hingga terlihat perfect sebagai murid teladan.

"Udah selesei Lan." Ujar Ayyan membuat Alana beralih menghadapnya.

"Ini dasinya." Alana menyerahkan dasi milik cowoknya itu.

Ayyan menerimanya. "Biasanya kalo suami mau berangkat ke kantor, istrinya pasti selalu bantuin si suami makein dasi."

"Ya emang biasanya gitu." Ujar Alana.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang