45. INVECTIVE

2.6K 453 34
                                    

Seorang perempuan akan membutuhkan satu sandaran disaat tidak ada yang menghiraukannya.
-Alana-

 -Alana-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai... Siapa yang kangen Alana?

Komen pada bagian yang kalian mau ya..

Tandai typo oke, akan sangat membantu.

BUGH...

"Kenapa lo mukul gue gila?!" Pekik Ayyan.

"Cuma satu pukulan aja." Kekeh Abraham.

Tangan Ayyan bergerak menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Ia menatap heran pada manusia yang memukulnya itu tiba-tiba.

Selepas perdebatannya dengan Alana tadi, Abraham mengajaknya untuk masuk ke gudang sekolah. Entah apa yang akan cowok itu lakukan, namun Ayyan malah terkena pukulan telak dari leader beladiri SMANJAYA itu.

"Brengsek lo Yan."

"Apa maksud lo."

"Ini yang gue khawatirin, ini yang gue sama Aryo raguin dari lo. Lo gak bisa jaga Alana."

Ayyan mengerutkan keningnya. "Lo udah liat kelakuan nyokapnya masih aja belain cewek murahan kayak dia."

Mati-matian Abraham menahan gejolak amarahnya agar tidak membogem mulut kotor Ayyan. Ia tidak suka Mamahnya Alana dikatai yang tidak-tidak. Tapi Abraham bisa apa, kejadian ini diluar kendali Si Masker Hitam. Fakta yang terungkap berjalan sesuai takdir masa.

Abraham menghembuskan napasnya gusar. Mantan Ketos itu duduk disebuah sofa rusak disana. Tangannya mengotak-atik benda pipih ditangannya.

"Lo cuman main-main sama Alana selama ini?" Tanya Abraham to the point.

"Iya." Jawab Ayyan cepat.

Abraham meremas ponselnya kuat-kuat. Bisa-bisanya ia kecolongan seperti ini. Sulit sekali mengendalikan seorang Ayyana. Abraham diam berpikir keras langkah apa yang harus ia ambil kali ini. Antara mengungkap kebenarannya, atau mengikuti alur semestinya.

Jika Abraham mengungkapkan kebenarannya, bisa saja Ayyan tidak akan percaya begitu saja dan malah semakin mengolok-olok orang yang tidak bersalah. Dan jika Abraham mengikuti alur semestinya, bagaimana nasib Alana setelah ini.

Apakah ia harus meminta bantuan si masker hitam yang ada di New York? Tapi lubuk hatinya berkata agar tidak mengabari cewek itu. Kesibukannya jauh lebih padat disana. Apalagi mengingat betapa sibuknya mereka dalam persiapan pemberontakan Manggala Country di New York.

___

Alana duduk dikantin dengan angkuhnya. Kancing seragamnya terbuka sempurna memperlihatkan kaos hitam yang begitu mencolok. Rambutnya kembali ia cepol asal dan menyisakan beberapa helai menghiasi kepalanya. Kalung tengkorak gahar yang melekat dilehernya menarik perhatian banyak orang yang memandang. Alana duduk diantara Genta dan Oji (Cowok yang pernah berebut Alana bersama Bagas). Tidak hanya Genta dan Oji disana, ada banyak teman cowok Alana yang juga duduk satu gerombolan dalam kantin.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang