54. ATTENTION BEHIND

2.8K 512 43
                                    

Setiap kebaikan yang pernah orang lain lakukan, pasti ia akan mendapat balasan yang lebih.
-Raihan Sejati-

Hai.. Ada yang kangen Alana gak?

Share cerita Alana kesemua media sosial/teman² kalian biar pada baca kisahnya ya.

Minta vote+komen pada bagian yang kalian mau... Hehe boleh kan?

Tandai typo oke 👌😊

.A. L. A. N. A.

Oksigen di sekitarnya seolah-olah menghilang tak ingin menyapa. Jari-jemari kirinya terus meremas ujung roknya kuat-kuat. Satu tangan kanan yang terdapat lukisan hitam akibat luka bakar itu, ia gunakan untuk memukul dada kirinya terus-menerus. Matanya terpejam menahan sesak yang kini bertamu kembali disaluran pernapasannya.

Alana tidak membawa inhaler hari ini, akibat penggusuran dadakan kemarin sore membuat beberapa barangnya hilang entah kemana. Termasuk benda kecil yang selalu menemaninya ke sekolah jikalau asmanya kambuh.

Uap beracun dengan sebutan Toxic Chloramine Vapor itu berhasil masuk ke dalam lubang hidungnya. Sehingga saluran pernapasan Alana akan terganggu, bahkan membahayakan.

Tadi saat keluar Laboratorium Kimia, Alana langsung lari ke toilet bawah tangga yang kebetulan dekat dengan area Lab. Ia tidak ikut kumpul bersama teman kelasnya yang lain untuk menyelesaikan masalah ledakan cairan kimia itu. Alana hanya ingin menormalkan napasnya tanpa mereka tahu riwayat penyakitnya.

"Akhhh..." Erangan keluar dari mulut cewek tomboy itu.

Perlahan pening dikepalanya mulai menghantam keras, membuat satu tangannya beralih meremas rambut hitamnya itu.

"Huh.. Huh.. Da-dada.. Huh... S-sakit banget.." Ringis Alana dengan napas tersengal-sengal. Tangannya kembali memukul-mukul dada kirinya.

Kilas balik kejadian tiga tahun lalu kembali memutar memorinya. Dimana tragedi tabrak beruntun yang menjadikan saudari kembarnya itu sebagai korban, Lumuran darah yang bergelimang di area tragedi, Papahnya yang menampar keras dan menyalahkannya atas kematian Aluna, Mamahnya yang mengusir kasar atas kehadirannya. Sekelibatan rumus-rumus saintek terus berdisko dipikirannya.

"ARKHHH... Kepala gue.. S-sakittt.."

Alana meringis merasakan betapa hebatnya pening yang terus mapan dikepalanya.

"Uhuk.. Uhuk.. Ssshh.. Uhuk.." Mata Alana membulat mendapati bercak darah ditelapak tangannya yang baru saja ia gunakan untuk menutup mulutnya kala terbatuk. "Gue kenapa...?" Lirihnya.

Wajahnya mendongak, menatap pantulan dirinya pada cermin toilet itu. Namun, tidak terdapat apapun dalam penglihatannya. Semuanya samar, pandangan Alana mulai kabur menghitam. Seketika itu tubuh Alana ambruk di lantai.

Tidak ada seorangpun disana. Teman kelasnya sedang menyelesaikan masalah di depan Laboratorium. Semua murid SMANJAYA sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di jam kedua ini. Tubuh Alana terbujur lemas dilantai toilet seorang diri.

___

"Gila sih tadi keren banget njir. LHOBBBH gitu." Ujar Johan menggebu-nggebu seraya mempraktikkan bagaimana api menyala di Beaker Glass kelompok Ayyan.

"Anjir orang bahaya gitu dibilang keren. PA lu!" Upil menoyor kepala Johan.

"Kenapa tadi bisa seperti itu? Ibu sudah beritahu kalian untuk membuat Amonium Asetat itu percampuran antara Amonia dan Asam Asetat, bukan pemutih." Ujar Bu Darmi kesal.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang