44; Sekertaris Baru!

107 6 0
                                    

Pagi ini Ana, sekertaris Flo, meminta surat pengunduran diri karna ia akan segera menikah dan setelah itu mulai mengikuti jejak suaminya yang bekerja di Kalimantan. Flo pun merasa sedih dan kecewa lantaran ia sudah sangat sangat nyaman dengan sekertarisnya itu, namun ia bisa apa? Semua keputusan pun sudah bulat dan minggu depan Ana sudah mulai keluar. Dan ternyata Ana juga sudah menyediakan penggantinya, Tio. Lelaki yang berusia 25 itu sudah dapat di percayai mengingat kinerja nya yang sangat bagus, Ana pun kenal baik dengannya.

"Aku menikah di Jakarta kok, nanti kamu aku undang sebagai tamu spesial. Oke?" ucap Ana.

"Ah nyeselin nih, gada temennya lagi dong Aku?"

Ana terkekeh, "Udah jangan dipikirin, Tio juga asik ko orangnya. Dijamin kamu ketawa terus sama dia."

"Gamau ah kalo gak ganteng," candanya.

"Eh awas aja aku aduin Tuan Branicto ya."

Flo tertawa, "Aduhhh, atutttt."

"Besok dia mulai datang dan aku bakal ajarin apa aja yang Tio harus lakuin. Bumil duduk manis aja udah."

"Hm, nurut deh,"

Pintu pun terbuka dan menampilkan Devon, lalu akhirnya Ana memutuskan kembali ke mejanya dan meninggalkan kedua kakak beradik itu didalam.

"Ada apa Dev? Gada kelas?"

"Kosong gue hari ini kak, trus papa nyuru gue ke kantor biar tau apa aja yang bakal gue kerjain nanti setelah lo diusir." ucapnya seraya membanting tubuh keatas Sofa.

"Sialan!"

Devon terkekeh, "Mangat ya diem diem dirumahnya nanti."

"Eh gue jadi mau cerita, gue suka takut tertekan anjir kalo beneran dirumah doang. Mana laki gue kaga demen bat lagi kalo gue ngebantah." adunya.

"Yaelah kak, Zeeta juga gakan gue iya in kerja kalo kayak diposisi lu sekarang nih. Udah bunting gede, masi aja di kantor lagi, gila."

"Ya gimana, bosen."

"Kaka ipar gue uda termasuk bae ama elu anjir. Udah si nurut aja, itu termasuk beruntung lu dapetin dia."

"Ah tau lah, gue pusing kalo mikirin itu."

Devon hanya menghembuskan nafasnya, "Eh kak, gue kesini juga mau skalin liat contoh skripsi lo, mingdep gue sama Zee mau mulai progres."

"Gue simpen di lemari sini si, bentar." Ia pun berdiri dan mulai mencari dimana buku itu berada, sambil mengusap perut besarnya, ia terus menelusuri buku buku yang berdiri manis di rak tersebut.

"Ah itu dia!" Flo mencoba meraih buku itu karna ternyata buku tersebut berada di rak paling atas.

"Duh susah banget si," gumamnya. Devon sepertinya tidak melihat kesulitan yang sedang di alami Flo lantaran sibuk memainkan ponsel.

Wanita itu sedikit melompat dan menjinjit, ia terus mengulurkan tangannya. Sedikit lagi sampai, dan, Ceklek! Pintu terbuka dan menampilkan Arga.

"By!"

Wanita itu menengok di ikuti Devon yang juga kaget melihat kakak iparnya sudah berada didepan pintu.

"Eh suami!" ucapnya girang.

Arga berjalan cepat menuju Flo dan menariknya menuju sofa.

"Kamu ngapain? Lompat lompat begitu?" terlihat wajah Arga yang tidak enak.

"Mau ambil buku."

"Kalo sampe jatoh gimana? Devon, kenapa Flo gak di bantuin?"

"Emm, sorry kak. Kebetulan emang gue yang minta bukunya sama kak Flo. Gue gatau kalo bukunya ada di atas banget gitu, dan kebetulan gue lagi megang hape jadi gak liat. Sorry banget ka." ucapnya tak enak hati.

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang