"Ada masalah apa sampai kalian ribut dilapangan tadi?" tanya Tika, guru Bk.
"Maaf bu, tadi cuma salah paham saja." jawab Arga.
Kini Arga, Flo, dan Vino sudah berada diruang BK (Bina Konseling). Karna ulah Flo dan Vino lah, mereka berada disana.
"Halah. Heh cupu! Ngapain lo bela si setan ini? Eh ibu terhormat, asal ibu tau ya, si Vino tuh minta buku cupu buat dicontek." kata Flo.
Tika menoleh, "Benar itu Vino?"
"Yaelah bu, saya kan cuma minta buku. Belum tentu buat nyontek kan?" Vino membeladiri.
Flo yang geram atas dusta itu langsung berdiri. "Heh! Gausah bohong deh lo. Gue lempar ya!"
Vino yang tak mau kalah pun ikut berdiri.
"Lempar aja! Emang dasarnya gue gak bohong. Jalang!""Mulut lo itu! Jaga ya setan!" Flo menggebrak meja guru, sontak Tika terkejut.
"Elo yang setan! Lo kira lo gak mirip setan apa!"
Gadis itu langsung naik ke kursi dan meneriaki Vino dengan keras. "Mau ngajak ribut ya lo? Sini gue ladenin! Dasar! Ngatain orang jalang tapi pacaran sama jalang! Sama murahnya!"
Terlihat Vino yang ingin mendorong Flo dari kursi. Namun Tika langsung melerai perdebatan kedua 'anak ternakal' disekolah itu.
"Hey sudah sudah! Vino, kembali duduk! Florencya, turun!"
Vino pun menuruti sang guru begitu juga Flo.
"Ini apa apan sih? Tidak punya sopan santun sama sekali! Kalian berdua selalu saja masuk ruang Bk. Apa kalian tidak bosan berada disini? Kenapa kalian selalu saja berbuat yang tidak tidak. Lihat diujung bibir kalian masing masing! Apa kalian berkelahi? Jawabannya ya!" Tika pun mulai tersulut emosi.
"Vino! Kamu itu lelaki, tidak pantas berbuat seperti itu pada wanita. Kamu punya ibu bukan? Dan kamu jaga bukan? Seperti itulah, wanita memang harus dijaga! Dan bukan disakiti!"
"Dan kamu Florencya! Seorang wanita itu, tidak pantas berbuat seperti itu pada lelaki! Kamu kan wanita, kenapa tindakan dan cara mu itu kasar seperti anak laki laki?"
Flo dan Vino hanya diam dan menatap kearah lain. Sedangkan Arga? Lelaki itu sudah sejak tadi menunduk. Ia sangat merasa bersalah. Padahal ia tak berbuat apa apa? Justru ialah korban disini! Dasar.
Berbeda dengan Flo dan Vino yang tak pernah merasa bersalah. Omongan guru barusan hanyalah angin panas yang sedang mereka lewati. Tak perduli jika guru memberinya sanksi nanti, itu sudah biasa bukan?
"Arga," panggil sang guru.
Arga mengangkat kepalanya. "Iya bu?"
"Baru kali ini saya lihat kamu diruang ini dengan masalah. Lihat, kamu juga terluka sama seperti mereka. Saya tahu kamu murid yang baik dan cerdas disekolah ini. Coba nak, ceritakan kejadian yang sebenarnya."
Seketika Vino menatapnya tajam, memberi peringatan agar Arga tidak mengungkapkan hal yang benar. Dan bergantian dengan Flo yang juga menatapnya lebih tajam, memberi peringatan agar Arga menjawab yang sebenarnya.
Arga bingung harus berpihak pada siapa? Ia tak perduli jika dirinya akan dihina kembali, asalkan tak ada perdebatan diantara Flo dan Vino nanti.
"Vino memang meminta buku saya bu, tapi saya tidak tau untuk apa. Mungkin benar kata Vino, dia minta buku saya bukan untuk dicontek."
Flo melebarkan kedua bola matanya kaget, ia tak menyangka jika Arga membela Vino. Musuh bubuyutannya sendiri.
Sang guru mengerutkan dahi.
"Memangnya buku apa yang diminta?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Florencya
Romansa(SELESAI✔️) Hanya tentang gadis nakal yang mengklaim secara terang terangan bahwa si cupu sudah resmi menjadi kekasihnya. Bagaimana nasib si cupu itu selanjutnya? • • [DILARANG : MENGIKUTI, MENG-COPAST, MENIRU, DLL✖ KARNA INI ADALAH ASLI PIKIRAN SE...