40; Menyatu

149 7 0
                                    

Wanita itu mulai membuka matanya, cahaya matahari pun mulai memaksa masuk kedaalam kelopak matanya. Ia mendengar suara dan menoleh kearah suara tersebut.

"Mandi, kita pulang hari ini."

Lagi dan lagi Arga menyakiti hatinya dengan perkataanya barusan. Walau ia sedang sibuk merapihkan beberapa pakaian, lelaki itu tetap menyadari jika Flo sudah terbangung dari tidurnya.

"Kan masih satu hari lagi Ga?"

"Kita tetap akan pulang. Ada banyak kerjaan di Indonesia."

Flo mengusap wajahnya, ia benar benar tidak bisa berfikir dengan jernih. Tanpa menunggu, wanita itu berdiri dan memasuki kamar mandi. Dibiarkannya Shower menyala kencang dan membasahi tubuhnya. Ia mulai duduk dan memeluk dirinya sendiri disana. Rasa dingin pun memasuki lapisan kulitnya namun itu tidak sebanding dengan rasa sedihnya. Ia menangis sekencang kencangnya seraya menutup mulutnya rapat rapat. Ia tidak mau Arga mendengarnya. Cukup dirinya dan Tuhan lan yang mengetahui kesedihannya saat ini.

Namun tanpa disadari, Arga dapat mendengarnya. Lelaki itu mendekarkan tubuhnya kepintu kamar mandi. Arga pun tidak suka dengan keadaan ini, namun ia sangat kecewa dengan Flo. Dan lelaki itu tidak bisa melihat jika miliknya disentuh oleh siapapun. Oh astaga, honeymoon macam apa ini?

Waktu pun berjalan dengan cepat dan saat ini mereka sudah berada didalam pesawat. Tak ada percakapan yang terjadi disana, hanya keheningan yang selalu hadir. Tak terasa perjalanan pun akan berakhir dan seluruh keluarga juga sudah siap untuk menjemput mereka.

"Mereka gak pantes tau apa yang terjadi. Jangan buat mereka sedih, kita pulang harus seperti kita pergi. Kamu paham?" ucap Arga.

Flo mengangguk lemah.

Keduanya mulai turun dari pesawat, dan benar saja, mereka sudah disambut dibawah sana.

"Floo!"

"Hallo maa!"

Nia langsung memeluk putrinya itu, "Aduh mama kangen banget sama kalian."

Lalu Flo mulai berganti memeluk Devina yang juga hadir disana. "Mama juga kangen nih,"

"Gimana? Papa udah dapat cucu berapa nih?" ucapan Martin yang membangkitkan tawa dari mereka. Flo melirik Arga yang hanya tersenyum. Kemarahan Arga benar benar sangat menakutkan.

"Yasudah, ayo kita semua kerumah saya. Makan malam sudah saya siapkan." kata Arfin dan mereka mulai pergi.

***

Sudah hampir dua hari dari kepulangan mereka, namun Arga masih tetap menjadi sunyi. Tak ada satupun anggota keluarga yang mengetahuinya, terkecuali Selly dan Kanya. Flo tidak mampu menahan untuk tak menceritakan apa yang terjadi.

Dan kemarin ketiganya bertemu disuatu cafe, membahas tentang bagaimama honeymoon Flo dan membahas pembicaraan lainnya. Kanya pun turut menyalahkan keteledoran Flo, pasalnya memang itu adalah kesalahan dari Flo sendiri. Dan ternyata pertengkaran itu belum usai sampai akhir ini.

Jam istirahat pun datang, dan Kanya memutuskan untuk pergi menuju kantin rumah sakit dan mengisi perutnya yang kosong. Tak sengaja ia melihat Arga yang juga sedang menyantap hidangannya. Tiba tiba melintaslah sebuah fikiran dan wanita itu memutuskan untuk bergabung bersama Arga.

Wanita itu memesan makanan dan membawanya menuju Arga berada.

"Ga? Gue boleh join gak?"

Arga menoleh, "Oh boleh dong," lalu Kanya pun duduk.

"Apa kabar lo? Gimana nih yang abis honeymoon." ucapnya membuka percakapan.

"Berjalan lancar, kamu sendiri gimana sama mas Raka? Kapan mau nikah?"

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang