Waktu telah berlalu semakin lama, hari, minggu, dan bulan pun telah dijalani. Tepat sekali seminggu yang lalu keduanya telah bertunangan dan hanya dihadiri oleh berapa orang penting seperti kerabat, keluarga, serta beberapa rekan kerja. Ya, sekarang mereka sudah terikat di dalam pertunangan.
Persiapan pernikahan pun sudah selesai, dari gedung, undangan, cincin dan beberapa hal lainnya. Semua sudah selesai dan hanya tinggal pelaksanaanya saja, mereka mempersiapkannya dengan cepat dan baik.
Dan tiga hari yang lalu juga termasuk hari bahagia mereka karna perusahaan Blaxton dan Branicto telah menyelesaikan projek terbaru mereka dan syukurlah banyak disukai dan diminati oleh konsumen di dalam maupun luar negeri.
Semua sudah selesai, hanya tinggal menunggu pernikahan Arga dan Flo yang akan dilakukam bulan depan dan juga tersisah satu projek bersama Lucyo Max yang masih dikerjakan dan mungkin akan lebih cepat selesai karna tegnologi yang mereka punya sangatlah canggih.
Pagi ini Devina sedang menyiapkan sarapan bersama beberapa pelayan. Dan tak lama ketiga Tn. Branicto pun turun dari kamarnya masing masing dan ikut bergabung dimeja makan.
"Oh iya pa, kita punya masalah sedikit diperusahaan yang ada di Sulawesi. Besok Raka mau kesana ngecek." ucap Raka disela sela sarapannya.
"Loh, kan ada Ali tangan kanan mu. Ngapain harus kamu kalau cuma ngecek aja?" jawab Arfin.
"Iya mas, adik mu kan mau menikah satu bulan lagi. Jangan kemana mana lah," tambah Devina.
"Engga ma, cuma tiga hari doang. Paling lama juga satu minggu. Masih ada tiga minggu, Raka juga ga mungkin ga dateng ke pernikahan Arga." jelasnya.
"Jam berapa mas pergi?" tanya Arga.
"Jam lima pagi kayanya,"
"Yaudah, siap siap dulu. Nanti mama bantu." tambah Devina.
"Sipp ma,"
Setelah selesai, mereka pun kembali melanjutkan aktifitas masing masing. Berbeda dengan Arga yang kini harus kekantor untuk beberapa urusan, untung saja pagi ini bukanlah jamnya praktek di Rumah Sakit.
Arfin pun pergi bersama Arga, diperjalanan Arfin mendapat panggilan, dan ternyata itu dari Nico. Dengan cepat ia mengangkatnya.
"Selamat pagi Tuan."
Pagi juga Tuan Arfin.
"Ada apa Tuan menelfon saya, apakah ada masalah?"
Oh tidak sama sekali, saya hanya ingin beritahu kalau cucu saya Alexa akan pergi menuju perusahaan Tuan pagi ini. Mungkin sekitar jam 10 nanti, ada sedikit masalah dan ia ingin menanyakannya pada Arga putra mu. Bisa?
"Oh iya bisa, kebetulan putra saya juga kekantor hari ini."
Baiklah, terimakasih. Maaf menggangu sebelumnya.
"Engga apa Tuan, saya tidak merasa terganggu."
Yasudah, saya tutup dulu. Terimakasih.
"Yaa, sama sama."
Tut!
Arga yang disampingnya langsung bertanya. "Siapa pa?"
"Itu, pa Nico. Katanya cucunya Alexa mau kekantor nemuin kamu, ada sedikit masalah dan mau nanya sama kamu."
"Kenapa harus sama aku? Kan ada papa."
"Ya kan kamu yang presentasi kemarin nak, gimana sih? Temui saja, katanya datang jam 10 nanti."
Arga menarik nafasnya, ia takut jika Flo tau pasti wanitanya akan marah, pasalnya dirinya sudah berjanji.
Apa bener Alexa suka beneran? Tapi kenapa? Semoga Flo gak tau, pasti dia bisa marah besar. Batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Florencya
Romance(SELESAI✔️) Hanya tentang gadis nakal yang mengklaim secara terang terangan bahwa si cupu sudah resmi menjadi kekasihnya. Bagaimana nasib si cupu itu selanjutnya? • • [DILARANG : MENGIKUTI, MENG-COPAST, MENIRU, DLL✖ KARNA INI ADALAH ASLI PIKIRAN SE...