Kediaman Branicto, Jakarta.
Malam ini adalah salah satu malam teristimewah bagi wanita itu. Dengan perasaan bahagianya, ia datang bersama kedua orang tuanya dan juga adiknya.
Lalu mereka masuk dan disambut hangat oleh Arfin. "Silahkan masuk pak Martin, kami menyambut kalian."
Martin tersenyum, "Terimakasi banyak, Tuan."
Nia, Devon, dan Flo mengikutinya dan sampailah dimeja makan yang ternyata mereka sudah berada disana.
Arga sangat takjub melihat Flo yang mengenakan Gaun mewah dan sederhana miliknya. Wanitanya terlihat cantik malam ini. Sayangnya wanita itu hanya diam dan tak membalas tatapan Arga, ia terlihat malu.
Lalu mereka mulai duduk dan para pelayan mulai berdatangan untuk memenuhi meja tersebut dengan hidangan lezat.
"Sebelumnya saya berterimakasih kepada keluarga Blaxton karna telah memenuhi undangan makan malam kami." kata Arfin.
"Sama sama Tuan Arfin, kami pun merasa terhormat karna anda sudah mau mengundang kami." ucap Martin.
"Oh mulai sekarang tidak usah memanggil saya Tuan lagi. Panggil saya Arfin saja, dan saya pun akan demikian."
Martin mengerutkan dahinya, "Memangnya ada apa Tuan?"
"Karna kita akan menjadi besanan bukan?" dan merekapun tertawa. Berbeda dengan Flo yang hanya mengeluarkan senyumnya.
"Kamu juga ya Nia? Panggil saja saya Devina. Karna umur kitapun tak terlalu jauh kan?" kata Devina.
Nia tersenyum, "Baik,"
Sajian pun telah siap dan mereka mulai menyantapnya.
"Oh iya, jadi bagaimana dengan pertunangan kalian? Arga, Flo?" tanya Arfin.
Keduanya saling menatap satu sama lain, "Maksudnya pa?" tanya Arga.
"Pertunangan kalian itu mau diresmikan kapan?"
"Kalau untuk pertunangan, Arga dan Flo belum bicarain. Tapi kalau untuk pernikahan, kami sudah bicarakan." jelas Arga.
"Tanggal berapa yang kalian pilih Ga?" tanya Devina.
"5 November ma, tahun ini."
"Enam bulan lagi dong ya?" kali ini Martin yang bertanya.
"Benar Om,"
"Terus kalau pertunangan maunya kapan nih kira kira?" tanya Devina.
Seketik Arga menatap Flo yang berada didepannya, Flo yang ditatap pun juga kembali memberikan tatapan yang berarti 'Apa?' Dan Arga hanya menarik nafas. Lelaki memang ditakdirkan sebagai pemimpin, jadi Arga yang mengambil sikap.
"Juli? Gimana?"
"Boleh, tanggalnya?"
"Kalau 28, gimana?"
"Boleh, mama setuju."
"Jadi Tunangam tanggal 28 Juli, dan pernikahan tanggal 5 November? Apa ada yang keberatan?" tanya Arfin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Florencya
Romansa(SELESAI✔️) Hanya tentang gadis nakal yang mengklaim secara terang terangan bahwa si cupu sudah resmi menjadi kekasihnya. Bagaimana nasib si cupu itu selanjutnya? • • [DILARANG : MENGIKUTI, MENG-COPAST, MENIRU, DLL✖ KARNA INI ADALAH ASLI PIKIRAN SE...