24; Terbongkar

162 7 0
                                    

Wanita itu keluar dari ruangannya untuk sekedar mencari makan siang. Ia tersenyum menatap ponselnya, Arga mengajaknya makan siang bersama. Flo langsung mempercepat langkahnya dan mulai pergi menuju tempat yang dikatakan lelaki itu.

Mobil wanita itu mulai berjalan dan membelah jalan dikota Jakarta yang terlihat sepi. Tak lama ada sebuah mobil yang berhenti didepannya secara tiba tiba. Flo pun terkejut dan untung saja terselamatkan.

"Gila nih orang! Kenapa sih?" gumam Flo.

Lalu keluarlah sang pemilik mobil dan mulai mengetuk kaca mobil Flo, lalu Flo membukanya.

"Ada apa ya?" tanya Flo.

Orang itu tersenyum, "Maaf menggangu perjalanan mu ya? Saya Lisa."

"Ohh, iya gak apa. Tapi ada masalah apa ya mba?"

"Saya punya informasi tentang Arga dan Raka yang kamu enggak tau."

Flo terkejut, siapa wanita ini? "Kamu siapa?"

"Termasuk kerabat dekat, kamu mau ikut dengan saya untuk mengobrol disuatu caffe atau tidak?"

Flo sedikit berfikir, makan siangnya dengan Arga masih tersisah satu jam lagi. Mungkin ia bisa mengikuti wanita yang berada dihadapannya ini.

"Oke, saya ikuti kamu dari belakang."

Wanita itu tersenyum, "Baik, mari kita berangkat.

Dan tanpa Flo menyadari, wanita itu bukanlah Lisa, melainkan Renata. Renata telah berbohong pada Flo karna mungkin Flo bisa saja sudah mengetahui dirinya lewat Raka. Renata tersenyum bangga karna telah berhasil membawa sang umpan.

Sesampainya ditujuan, mereka sama sama turun dari mobil masing masing dan mulai memasuki caffe.

"Saya sedang buru buru, jadi apa yang kamu mau bicarakan."

Renata terkekeh, "Kamu tidak mau minum dahulu? Saya teraktir."

"Terimakasih, tidak usah."

"Baik, jadi apakah kamu tau alasan apa yang membuat seorang Arga Branicto memilih untuk berkuliah dinegara tetangga?"

"Ya untuk kuliah, apa lagi?"

"Kalau saya bilang salah, apa kamu akan percaya?"

Flo mengerutkan keningnya. "Jadi?"

Renata tersenyum, "Arga pergi ke German, alasan utamanya ada padamu. Dan pada Raka Branicto."

Lagi lagi Flo bingung. "Maksudnya?"

"Raka itu suka sama kamu Florencya."

"Hah??!"

"Ya, Raka sudah menaruh perasaan untuk mu sejak pertama kali kalian bertemu. Dan dia mulai mengambil perhatian kamu dan keluarga mu dengan cara membantu perusahaan kalian yang diambang bangkrut."

Flo menutup mulutnya, dia sangat terkejut.

"Dan Arga? Setelah dia tau kalau Raka suka dengan mu, Arga memilih menghindar dan merelakan mu untuknya. Apa kamu tau tentang Renata yang dengan jahatnya membunuh kekasih Raka? Ya benar, kamu sudah membangkitkan kembali semangat Raka, dan dengan senang hati Arga mundur dan menyerahkan mu pada Raka."

"Dia membuang perasaannya jauh jauh untuk mu dan membiarkan kamu sedih selama bertahun tahun lamanya tanpa menghubungi mu sedikitpun bukan? Arga mau kamu dan Raka bersatu. Dan kamu sudah dipermainkan keduanya."

Flo diam mematung. Air matanya benar benar tidak bisa terbendung. Apa Arga setega itu? Memberikan cintanya dengan kakaknya dengan rasa cuma cuma? Apa Arga tidak tau seberapa besar perasaan Flo padanya?

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang