Sudah hampir seminggu Flo dirawat pasca bangunnya ia dari koma, dan senantiasa Arga merawatnya disela sela jam kerjanya. Flo juga semakin membaik, ditambah lagi dengan kedatangan Selly beberapa hari yang lalu dan membuatnya semakin senang karna telah betkumpul bersama setelah sekian lamanya.
Hari ini Flo memanggil Anna, sekertarisnya, untuk datang menemuinya. Dan Anna menjelaskan tugas apa saja yang telah ditinggalkan Flo selama beberapa bulan ini. Wanita itu cukup pening untuk melihatnya. Namun apa daya, ini adalah tugas dan tanggung jawabnya.
"Anna, kalau kita lagi berdua gini. Panggil saya Flo aja. Jangan ibu. Kita juga hampir sepantaran." kata Flo.
"Tapi ibu kan atasan saya."
"Ih kamu ya, panggil saya Flo aja. Kamu mau dengerin atasan kamu atau enggak?"
Anna menggaruk tengkuknya yang gatal, "Yasudah, Flo."
"Nah gitu dong, udah lama saya mau ngomomg gitu ke kamu. Lupa terus."
Anna tersenyum sebagai jawabannya.
"Terus ada lagi gak tugas saya?"
"Tinggal tanda tangannya bu-- eh, Flo."
Flo terkekeh, "Di coba aja Anna, anggap aja kita teman kalau gak ada orang kantor lainnya."
"Iya Flo, tinggal tanda tangannya aja. Sebagian juga sudah dikejakan tuan Martin."
"Oh yaudah, kamu bawa laptop saya kan?"
"Bawa Flo,"
"Yaudah nanti saya kerjakan juga lainnya, lagi pula saya bosen gak ngapa ngapain disini."
"Oke, saya kembali kekantor ya Flo? Semoga kamu cepat sembuh."
"Iya, makasih ya. Hati hati."
"Saya pamit." lalu Anna melenggang pergi.
Tak lama Devon datang dan membawakan makanan ringan untuk Flo.
"Widihh, makasi ganteng."
"Giliran kek gini aja baru dipuji. Najis,"
Flo terkekeh.
"Eh tadi gue liat sekertaris lo didepan. Ngapain?"
"Nih, kerjaan banyak banget selama gue tinggal."
Devon melirik beberapa kertas dan laptop yang berada dipangkuan Flo, "Ih bego, masih sakit juga."
"Elah gapapa kali, bosen."
"Kak, lo tuh masih sakit anjir. Ntaran aja si."
"Numpuk Dev, males gue juga kalo dateng dateng kerjaan segunung. Lo kira kerjaan atasan cuman ngengkang kaki doang? Kaga lah."
"Iya gue tau, tapi ga gitu. Lo masih sakit ka, laga banget ngerjain itu. Ketauan ka Arga bisa dimarahin lo."
"Engga, mana brani dia marahin gue."
"Ah batu, sini gue aja yang ngerjain."
"Halah kayak bisa aja lo,"
"Dih, meragukan gue lo. Lo sama gue aja pinteran gue. Tar gue coba pelajarin. Dari pada makin sakit lo."
"Ngetik doang, yakali makin sakit."
Tiba tiba pintu terbuka dan menampilkan Arga. "Eh, ada Devon?"
"Hai ka," sapanya.
"Baru pulang kuliah atau gimana ni?"
"Gue hari ini gak ada jam kak, jadi iseng iseng aja nih ketemu laler ijo." lalu Devon melirik Flo.
![](https://img.wattpad.com/cover/108276868-288-k181164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Florencya
Romance(SELESAI✔️) Hanya tentang gadis nakal yang mengklaim secara terang terangan bahwa si cupu sudah resmi menjadi kekasihnya. Bagaimana nasib si cupu itu selanjutnya? • • [DILARANG : MENGIKUTI, MENG-COPAST, MENIRU, DLL✖ KARNA INI ADALAH ASLI PIKIRAN SE...