30; dua Juni

126 6 0
                                    

Satu bulan telah terlewati, namun persiapan pernikahan atau pertunangan pun belum disiapkannya. Arga hanya ingin kesembuhan Flo yang diutamakan, ia ingin Flo pulih seutuhnya. Dan syukurlah wanita itu sudah benar benar pulih, dan lukanya pun sudah mengering sempurna.

Sekarang adalah bulan Juni tanggal 2, tepat hari jadinya Flo. Keluarga, teman, terlebih lagi Arga juga sudah neyiapkan pesta kejutan untuk Flo, tentu saja tanpa wanita itu ketahui. Hari ini mereka sengaja membuat Flo emosi, dari pagi hingga sore ini.

Wanita itu benar benar terpancing emosi saat ibunya memarahinya pagi tadi, Selly tidak menjawab panggilannya, dan Arga memarahinya lewat via ponsel. Ternyata rencana mereka berhasil membuat Flo emosi.

Tiba sesaat Flo kembali pulang, memarkirkan mobilnya, membuka pintu utama dan..

"Happy Birthday!"

Flo terkejut dan menutup mulutnya, ia bahkan lupa jika hari ini adalah hari jadinya tanggal 2 Juni. Lalu merekapun menyanyikan lagu ulang tahun dan Flo menip kuenya. Sorak sorai pun dikeluarkan dari keluarga dan teman teman Flo.

"Ayo kita potong kuenya didalam nak," kata Nia.

Semsampainya diruang tamu, Flo diberikan pisau untuk memberikan potongan potongan kue tersebut.

"Eh Flo, potongan yang pertama buat orang terspesial ya." ucap Selly.

"Nah, ayo kak lo suapin." kata Devon.

Kue pertama pun diberikannya untuk kedua orang tua tercintanya, Nia dan Martin. Tepuk tangan pun terdengar disana.

Dan kue yang kedua diberikannya pada adiknya, Devon.

Lalu kue terakhir, diberikannya untuk Arga. Sorak soraipun terdengar dari sana.

"Sebelumnya, Flo terimakasih banget untuk semuanya. Flo sendiri juga lupa kalo hari ini ulang tahun Flo. Dari pagi udah dibuat emosi banget, pantesan aja ya." wanita itu terkekeh.

"Dan untuk yang disini semuanya, dari Kanya, Selly, Veren, Om Arfin, tante Devina, Raka, Zeeta, mama, papa, Devon, Arga, semua Flo sayang. Makasih ya, bener bener seneng banget hari ini karna kalian."

"Iya sama sama nak, semoga kamu juga sehat selalu, dan selalu diberkati oleh Tuhan." kata Arfin.

"Makasih om."

"Yasudah, kita makan malam dulu yu. Sudah ada dimeja. Ayo," ucap Nia dan semuanya mulai berpencar dengan keinginan masing masing.

"Eh Flo, hbd yaa!" ucap Kanya.

"Hbd juga Flo, semoga lo makin waras, makin bisa mikir, ga bego lagi. Amin." kata Selly.

"Sial lo!" Flo terkekeh.

Veren pun datang dan ikut bergabung, "Flo, hbd ya. Gue gak bisa ngasih kado sekarang. Lo minta apa? Biar gue transfer."

"Najis! Banyak banget gaya lo!"

Veren terkekeh, "Serius lo mau apa."

"Serius ni apa aja?"

"Iya apa aja, masa iya buat temen gue ga gue kasih."

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang