"Happy Birthday!"
Kedua orang tua, kerabat dekat Zeeta, Veren dan Flo pun turut ikut memberi kejutan untuk gadis yang sudah genap berusia 17 tahun itu.
Zeeta tertawa gembira dan meniup lilin dengan Devon yang juga disampingnya. Setelah itu mereka masuk dan mulai mempersilahkan Zeeta untuk memotong kue dan memberikannya pada orang tersayang.
Potongan pertama untuk kedua orang tuanya, kedua untuk Veren, ketiga untuk dua sahabatnya, dan ke empat untuk Devon kekasihnya. Sorak riuh mereka memenuhi rumah sesaat Zeeta menyuapi kue kepada Devon. Mereka masih belum menyadari adanya Flo karna ia berada dibelakang kumpulan.
"Yaudah sekarang kita Foto dulu aja," ucap Tia.
"Siapa yang Fotoin dulu mi?" tanya Zeeta.
"Flo aja mi," katanya yang membuat Devon dan Zeeta terkejut.
"Kak Flo? Lo kok bisa ada disini?" heran Devon.
"Sirik aja lo, mana mi sini kameranya."
"Eh serius Flo lo aja yang foto?" tanya Veren.
"Sans aja si ah, sini mi."
"Nih Flo," Tia pun memberikan kameranya pada Flo.
Mereka bersiap untuk merapatkan diri dan mulai berpose. Zeet, gadis itu hanya tersenyum, sedikit. Ia takut melihat keberadaan Flo ada disana, ditambah dengan dirinya yang baru saja menyuapi Devon barusan. Gadis itu merasa malu. Tak lama seseorang diantara teman Zeeta menawarkan gantian untuk Flo. Gadis itu menerimanya dan bergabung bersama mereka.
Setelah itu, mereka saling berbincang bincang satu dengan lainnya. Dan disinilah Zeeta, yang sedang berkumpul bersama Veren, Devon, dan Flo.
"Jawab dulu ka, lo kok bisa ada disini si?" tanya Devon.
"Dih orang gue diundang si Zeeta." kata Flo yang asik memasukkan makanan kemulutnya.
"Serius ka ah," kesal Devon.
"Kakak lo ini temen gue dikampus, ya gue tawarin aja tadi kesini buat bantu bantu dan dia mau. Yaudah, gue sama Flo juga baru tau tadi kalo adek kita ternyata sama sama pacaran." Veren terkekeh.
"Ohh, dunia sempit banget ya."
"Tadi kita juga bilang gitu."
"Woy Zeeta, lo masih takut aja sama gue. Emang napa sih? Gue gigit juga kaga." kata Flo.
"Eh iya kak, btw makasih udah mau bantu ya kak." katanya gugup.
"Iye iye sama sama. Eh Zeet, tolong ambilin minum dong. Gue aus banget dari tadi beberes ginian nih." Veren terkekeh mendengarnya.
"Iya kak, sebentar." Zeeta mulai pergi dan mengambil minum.
"Kak Veren, lo kok gak marah sih adek lo diginiin?" tanya Devon yang sedikit kesal.
"Lah ngapain? Seru kali. Lo harus tau Dev, Zeeta tuh jarang nurut, baru kali ini dia kek anak kucing depan Flo." Veren tertawa.
"Tau lo sirik aja!" sambar Flo.
"Tau lah pusing gua punya kakak kek lo berdua."
Tak lama Zeeta datang dengan membawa satu cangkir sirup untul Flo.
"Nih kak,"
"Makasi ya Zeet, oh iya, kalo lo masih takut sama gue lagi kayak kemarin marin atau kayak skarang nih, lo gak akan gue izinin sama Devon selamanya!"
Zeeta semakin takut dan menundukkan kepalanya.
"Angkat kepala lo, jangan sampe gue liat lo takut lagi sama gue. Gue tau ko lo anaknya baik baik, jadi jaga Devon baik baik ya?" katanya melembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Florencya
Romance(SELESAI✔️) Hanya tentang gadis nakal yang mengklaim secara terang terangan bahwa si cupu sudah resmi menjadi kekasihnya. Bagaimana nasib si cupu itu selanjutnya? • • [DILARANG : MENGIKUTI, MENG-COPAST, MENIRU, DLL✖ KARNA INI ADALAH ASLI PIKIRAN SE...