35; Cucu?

118 7 0
                                    

Kehidupan pun berjalan seperti biasa, Arga dengan profesinya sebagai dokter dan Flo yang juga sebagai CEO diperusahanya. Keduanya mulai menjalani hidup sebagai seorang suami istri setelah dua bulan lamanya. Dan Flo pun juga sudah mulai menetap dikediaman Branicto dan menjadi nyonya disana. Namun walau begitu, ia juga tetap menyiapkan makanan bersama benerapa pelayan dan ikut mengurus rumah itu. Flo juga selalu memperhatikan kebutuhan Arga dan mencoba menjadi istri yang baik untuknya.

Seperti pagi ini, ia sedang menyiapkan pakaian lelaki itu. Tiba tiba saja Arga memeluknya dari belakang, dengan masih mengenakan handuk putihnya, sepertinya ia baru saja selesai mandi.

"Arga ah, sana dulu, aku lagi nyiapin baju kamu ini."

Lelaki itu tidak menghiraukan ucapan istrinya, ia terus mengendus jenjang leher Flo dan mencium rambutnya.

"Ga, misi dulu."

"Hari ini aku sibuk banget Flo."

"Emang ada apa?"

"Ada oprasi untuk dua pasien, setelah itu aku harus kekantor untuk urus kerjasama sama perusahaan Leoxy yang hampir selesai."

Wanita itu memutarkan tubuhnya dan berhadapan. "Pulang jam berapa?"

"Kayanya malam, sekitar jam sepuluh mungkin."

"Yaudah, jangan lupa makan siang sama malam ya. Apa nanti malam aku susul kamu aja kali dikantor ya?"

"Gausah Flo, nanti kamu cape."

"Gitu doang cape, gapapa ya?"

"Jangan ya cantik? Aku gasuka kamu terlalu sibuk."

Flo menarik nafasnya, jika Arga sudah seperti ini, itu artinya ia tidak bisa membantahnya sama sekali.

"Yaudah sana pakai baju."

"Nanti dulu, sebelum melakukan banyak aktifitas aku harus dapat vitamin."

"Hah? Vitamin apa?"

Dan tiba tiba Arga mencium bibir Flo, ia terus melumatnya. Flo terkekeh disela sela ciuman mereka. Lelaki itu semakin memperdalam ciuman mereka, mengajak lidah Flo untuk bermain. Lalu Arga mengangkat wanita itu tanpa melepaskan ciuman mereka, ditidurkannya Flo dibawahnya dan wanita itu memegang kuat pundak suaminya.

Arga tidak bisa memberikan tanda dijenjang leher Flo karna wanita itu akan sulit menutupi bekasnya. Lelaki itu terus memperdalam ciuman, mengabsen setiap gigi wanitanya dan bermain dengan lidah Flo.

Lelaki itu melepaskannya dan terlihat Flo yang terengah engah. "Aduh! Aku kesulitan nafas tau gak sih."

Arga terkekeh, "Gak apa, yang penting aku jadi makin seger!"

Flo memutarkan bola matanya, "Sana pakai baju! Aku turun dulu bantu mama."

"Dah cantik!" ucap Arga saat Flo mulai menutup pintu kamar mereka.

***

Malam pun tiba, sekarang sudah pukul sepuluh lewat dan Arga masih belum pulang juga. Flo terus saja menghubunginya namun tak kunjung diangkat. Fikiran negatif pun terus berdatangan, sedari tadi ia terus berjalan kesana sini dengan segala fikirannya. Dimana Arga?

Tak lama ponselnya kembali berbunyi dan menampilkan nama suaminya, langsung saja ia angkat.

"Arga kamu dimana? Udah jam segini kamu masih dimana?" tanyanya.

Kantor cantik.

"Kenapa belum pulang? Kamu bilang jam sepuluh. Ini udah lewat dua puluh menit."

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang