33; Janji Suci

125 7 0
                                    

Hari yang di nanti nanti pun tiba, setelah sekian lama akhirnya keduanya akan saling mengikat Janji Suci yang sakral. Semua orang telah menantikan hari bahagia ini dan mereka sudah bersiap untuk segalanya.

Dikediamannya, wanita itu sedang memotret sedikit momen yang akan ia kenang dihari tua nanti. Setelah dirinya dirias, ia meminta untuk pothograper mengambil gambarnya bersama kedua sahahatnya, siapa lagi jika bukan dengan Kanya dan Selly. Yaa, mereka menyewa jasa untuk datang kerumah dan tidak ingin berada disalon atau apapun itu tempatnya, dan itu keinginan Flo.

Tak hanya itu, Flo pun meminta foto bersama keluarganya. Banyak sekali gambar yang ia dapatkan dan hasilnya sangat bagus. Lalu ia mendapatkan panggilan dari Arga, ia tersenyum dan langsung saja ia angkat.

Hallo calon istri.

"Haii, kenap Ga?"

Make up nya udah?

"Udahh,"

Yaudah kamu otw aja langsung ketempatnya udah sebentar lagi, aku udah dijalan juga.

"Oh iya iyaa, btw kamu udah foto foto belom?"

Udah cantik, sesuai permintaan kamu.

"Temen kamu yang dari German juga udah?"

Udah, itu dia lagi dibelakang mobilku.

"Aku deg degan banget btw Ga."

Arga terkekeh. Tenang aja, ada aku.

"Yaudah, sampai ketemu nanti Ga!"

Dahh,

Tut!

Akhirnya mereka mulai pergi ketempat tujuan. Flo pergi bersama Devon, Kanya, dan Selly. Mereka bercanda dan tertawa ditengah perjalanan, membuat rasa panik Flo menghilang. Berbeda dengan Nia dan Martin yang berada tepat didepan mobil mereka.

"Gak nyangkanya ya pa, dulu Flo masih nangis kalau minta Ice cream. Eh sekarang dia udah mau jadi istri orang aja." Nia terkekeh.

"Iya, anak kita uda gede sekarang. Aku senang liat Flo juga makin berubah dan dewasa."

Nia tersenyum atas ucapan Martin. Tiga puluh menit pun terlewatkan dan akhirnya mereka sampi ditempat tujuan, Gereja.

Persiapan pun sudah siap, semua tamu sudah datang dan memenuhi tempat duduk yang tersedia.

Didepan Altar sudah terdapat Pendeta dan Arga yang berdiri disana. Alunan musik pun terdengar, semua tamu berdiri dan menyambut kedatangan sang pengantin perempuan. Wanita itu berjalan perlahan dengan Martin yang disampingnya dan menggenggan tangan putrinya.

Seluruh mata tertuju pada Flo yang datang bagaikan putri kerajaan. Arga tersenyum menyambut kedatangan Flo, ini adalah harinya, dan ia sangat terpanah dengan ciptaan Tuhan yang satu ini.

Arga mengulur tangannya, menyambut kedatangan Flo dan membantunya. Lalu mereka duduk didepan Altar dan ibadah pun dimulai.

Nyanyian pujian pun terdengar, seluruh tamu pun bernyanyi dengan sungguh. Lalu Pendeta pun mulai berbicara dan menyampaikan kotbah, ibadah pun berlangsung selama setengah jam lebih.

Dan Pemberkatan pun dimulai.

"Sekarang kedua mempelai saya persilahkan berdiri." ucap pendeta dan keduanya pun berdiri dan diikuti oleh para tamu.

"Setelah saudara berdua mendengar dasar-dasar pernikahan tadi, bersediakah saudara berdua menerimanya dan berjanjikah saudara berdua untuk menepatinya? Bagaimana jawaban saudara Arga Branicto?"

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang