Pagi, Jakarta.
Wanita paruh baya itu tengah bersiap untuk kembali kerumah saat Arga telah menghubunginya jika Arga akan segara sampai dirumah sakit. Namun, dari jauh ia melihat pergerakan pada jari kiri Flo. Ia terkejut dan mulai mendekatkan diri pada Flo. Dan benar saja, jari putrinya bergerak sedikit demi sedikit.
Nia menutup mulutnya taknpercaya, "Flo?!"
Lalu dipencetnya bel untuk menghubungi pihak medis. Tak lama suster pun datang dengan Reno, diperiksanya Flo setelah mendengar penjelasan Nia.
Arga yang baru saja datang langsung terkejut, "Kenapa tante? Flo kenapaa?!"
"Itu nak, Flo ngegerakin tangannya."
Lelaki itu mulai mendekatkan diri kearah Flo. "Gimana dok? Apa hasilnya."
Reno tersenyum, "Syukurlah, nona Floren telah kembali dari tidur panjangnya. Dia sudah sadarkan diri.
Arga tersenyum bahagia, "Terimakasih banyak dokter Reno, terimakasih."
"Sama sama, lain kali dokter cek sendiri ya?" goda Reno.
Arga terkekeh, "Siap deh."
"Terimakasih ya dokter." ucap Nia.
"Sama sama bu, saya pamit dulu ya. Sekali lagi selamat." lalu Reno pergi diikuti para suster.
Arga dan Nia pun mulai mendekatkan dirinya ke sisi ranjang. Dilihatnya Flo yang masih memejamkan mata namun terus memberi pergerakan sedikit demi sedikit.
"Nak, kok Flo belum buka mata juga ya?"
"Sebenetar lagi tante, tubuhnya sedang membangunkan bagian bagian yang sudah lama gak bergerak." jelas Arga dan Nia mengangguk paham.
Tak lama wanita itu mulai membuka matanya perlahan, sangat sulit dirasa namun ia tetap membukanya.
"Flo? Kamu sudah bangun sayang?" tanya Nia lembut seraya mengelus pucuk rambutnya.
Flo mulai bisa mendengar namun belum mampu menjawab, dirinya mulai bisa menetralkan cahaya yang masuk kedalam kematanya.
Dilihatnya Nia yang tersenyum padanya, dan Flo tersenyum melihat ibunya. Ia sudah mulai bisa melihat dan mendengar dengan baik.Lalu Flo mulai mengherakkan kepalanya kekiri, dan mendapati Arga yang berada disana. Tiba tiba kepalanya terasa sakit, dan ia meringis.
"Ahh."
"Flo kamu kenapa?" terlihat Nia yang sedikit cemas.
Dan ternyata wanita itu mulai mengingat apa yang terjadi kepadanya. Flo meneteskan air mata tampa persetujuannya. Ia membuang mukanya dari Arga.
"Pergi lo."
Arga diam, ia tau ini akan terjadi.
"Flo kamu gak boleh gitu. Dia yang telah menolong kamu."
"Flo yang nolong dia ma." ucap Flo.
"Tapi dia yang merawat kamu, memeriksa kamu, jangan gitu nak."
"Jangan bikin gue nyesel pulang kalo tau gue bakal ketemu lo lagi. Pergi lo." ucap Flo tanpa memperdulikan ucapan ibunya.
"Flo kamu gak--"
"Udah tante, engga apa. Saya bisa pergi. Flo baru bangun, ada baiknya kita stabilkan dirinya dulu. Saya pamit ya tante."
"Aduh, Arga, tante minta maaf sekali, maaf ya." Arga tersenyum dan mulai melangkah pergi. Sebelum ia menutup pintunya, Arga melirik Flo dan tersenyum padanya lalu pergi.
Nia menarik nafasnya, "Kamu minum air putih dulu ya? Haus kan?"
Flo mengangguk.
"Nih, minumnya pelan pelan ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Florencya
Romansa(SELESAI✔️) Hanya tentang gadis nakal yang mengklaim secara terang terangan bahwa si cupu sudah resmi menjadi kekasihnya. Bagaimana nasib si cupu itu selanjutnya? • • [DILARANG : MENGIKUTI, MENG-COPAST, MENIRU, DLL✖ KARNA INI ADALAH ASLI PIKIRAN SE...