49; Selesai.

196 7 1
                                    

Hari demi hari terlewat dengan cepat, tak terasa satu tahun sudah terlewati. Kini wanita itu sudah menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya dengan mengurus dua laki laki yang sangat berarti baginya, suami dan putranya. Ia bahagia dengan segala hal yang sudah terjadi didalam hidupnya. Flo tidak pernah menyesali apapun yang sudah terjadi karena ia percaya bahwa Tuhan sudah mengizinkan.

Arga, lelaki itu kembali bekerja sebagai dokter di Rumah sakit yang baru. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumah dan hanya memakan 20 menit dari rumah sakit. Sedangkan Flo diberi kebebasan untuk melakukan hal yang dia inginkan selagi masih dapat mengasuh putranya dengan baik. Keduanya memutuskan untuk tidak memakan pengasuh dan hanya mempekerjakan seorang asisten rumah tangga untuk sekedar menyuci dan membereskan rumah di pagi hari, Uty namanya. Wanita berumur 35 tahun yang juga sudah memiliki keluarga kecil dirumahnya. Uty tidak jauh tinggal dari kediaman Arga sehingga memudahkan Uty untuk pulang pergi sehabis bekerja. Arga tidak membiarkan Flo melakukan banyak pekerjaan selain Masak dan mengurus mereka. Ia tidak ingin Flo lelah karena terlalu sibuk dengan urusan rumah tangga karena ia tau istrinya mudah bosan.

Arfin dan Devina cukup merasa sedih dengan kepergian anak dan menantunya, namun mereka tetap menerima lantara mereka menyadari bahwa anak anaknya sudah memerlukan tempat sendiri untuk keluarga kecil mereka. Begitu pula dengan Raka yang sudah menikah dari 7 bulan yang lalu hingga kini Kanya sudah mengandung bayi pertama mereka yang berusia 3 bulan. Arfin dan Raka tetap melanjutkan bisnis perusahaan mereka, dan semenjak kehamilan Kanya, Raka semakin posesif dan bahkan meminta Kanya tidak perlu melakukan sesuatu selama 9 bulan kedepan. Kanya yang hampir sama dengan Flo pun memberikan respon dan tindakan yang sama seperti Flo sebelumnya.

Ya kalian paham lah ya~

Berbeda dengan Selly yang baru saja melahirkan sekitar satu bulan yang lalu. Selly melahirkan anak perempuan yang sangat lucu. Flo sangat senang menyadari takdir yang sangat indah diberikan kepadanya dan kedua sahabatnya. Flo juga menyadari semenjak menikah Selly lebih berbeda, seperti—

ya gak sebego dan se tulalit dulu lah. Pikirnya.

Lain hal dengan adiknya, Devon yang juga sudah lulus kuliah. Kini Devon mulai memegang perusahaan Martin. Di tahun depan Devon juga akan melamar kekasihnya yang tak lain dan tak bukan adalah Zeeta. Kini hubungannya sudah semakin erat, ditambah Zeeta juga turut hadir dipernikahan Raka kemarin. Flo percaya bahwa adiknya dapat memegang seluruh tanggung jawab.

Seminggu yang lalu kedua orang tua Flo memutuskan untuk sekedar berjalan jalan di Eropa. Mereka berfikir jika keduanya perlu waktu senggang dan menghabiskan waktu bersama. Flo sangat menyetujuinya, lantaran umur dari kedua oran tuanya yang sudah semakin tua, ia juga berfikir bahwa dirinya akan melakukan hal yang sama dengan Arga. Untuk apa mengumpulkan uang sebanyak mungkin jika tidak dapat dinikmati?

Semuanya berjalan begitu indah dan sempurna. Flo sangat bersyukur untuk segalahal yang sudah dia lewati terlebih bersama suaminya. Setiap harinya ia selalu merasakan cinta yang disalurkan oleh Arga, seperti siang tadi, lelaki itu menelfonnya.

"Hallo mamanya Gama tercinta, kamu lagi apa ya??"

"Nyusuin anak mu ini."

"Nyusuin akunya kapan?"

"Arga! Gila kamu ngomong begitu ada orang gasih? Berani banget ih." kesalnya

Arga terkekeh, "Enggak lah, yakali."

"Arga, beliin mpek mpek ya nanti. Yang samping rs mu ituu."

"Iya sayang, nanti aku beliin. Aku lanjut makan sama istirahat bentar ya."

"Love u."

"Love u too mama Gama!"

Seperti itulah percakapan mereka. Arga hanya ingin menyapa dan berkabar sejenak. Flo terkekeh saat Arga selalu memanggilnya dengan sebutan "Mama Gama." Sebelumnya ia pernah bertanya arti nama putranya dan Arga menjawab.

FlorencyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang