"Assalamualaikum, anak-anak Ayah..." Ucap Rayhan begitu turun dari mobilnya kepada si kembar yang sedang menunggunya di teras rumah. Si kembar memang akan langsung berlari ke teras rumah jika mendengar suara pagar terbuka.
"Waalaikumussalam, Ayah..." Ucap si kembar kompak.
"Salam, peluk sama cium Ayahnya nanti aja ya. Ayahnya bau asap. Ayah mau mandi dulu. Oke?" Ucap Rayhan begitu berjalan menuju teras rumah karena sudah menjadikan kebiasaan si kembar akan menyalami, memeluk dan mencium Rayhan, begitu Rayhan pergi dan pulang kerja. Akan tetapi Rayhan akan melarang anak-anaknya menyalami, memeluk dan menciumnya, jika dia baru mengunjungi proyek karena petugas proyek banyak yang merokok, tentu saja bau asap rokok itu pasti menempel juga pada pakaian Rayhan.
"Oke, Ayah..." Ucap si kembar kompak lagi.
"Ayah hari ini dapat rezeki?" Tanya Uda sambil mengikuti langkah Rayhan memasuki rumah. Semenjak si bungsu lahir, si kembar jadi bisa dengan lancar menyebut huruf R.
"Alhamdulillah dapat..." Jawab Rayhan.
"Uda minta sedikit rezekinya ya, Ayah..."
"Emangnya Uda mau beli apa?"
"Biskuit..."
"Emang Uda sama Aa' ga puasa?"
"Puasa, Ayah..." Jawab si kembar.
"Oke nanti ya... Ayah mandi dulu, ya... Aa' juga mau beli biskuit?"
"Mau, Ayah..." Jawab Aa'.
"Oke... Ayah mandi dulu... Aa' sama Uda tunggu ya... Nonton TV dulu aja ya..." Rayhan menunjuk televisi yang menayangkan serial Nabi-Nabi versi kartun.
"Oke, Ayah..." Jawab si kembar.
Si kembar berjalan menuju sofa untuk kembali menonton TV. Sedangkan Rayhan berjalan menuju kamarnya dengan Aisyah.
"Assalamualaikum..." Ucap Rayhan begitu membuka pintu kamar.
"Waalaikumussalam..." Jawab Aisyah yang sedang memberi ASI kepada si bungsu Fatima.
"Alhamdulillah Ayah udah pulang, Dek..." Ucap Aisyah kepada Fatima.
Fatima begitu mendengar suara Rayhan, langsung menoleh ke arah pintu.
"Aa... Aaa... Aah..." Ucap bayi berusia 9 bulan itu sambil menjulurkan sebelah tangannya ke arah Rayhan.
"Ayah mandi dulu ya, sayang... Baju Ayah nempel asap rokok nih..." Ucap Rayhan sambil meletakkan tasnya di atas sofa.
"Ayah habis ke proyek?" Tanya Aisyah.
"Iya..."
"Puasa-puasa gini, petugas proyek masih ngerokok, Yah?"
"Sebagian mereka ga puasa, sayang. Kamu masih puasa?"
"In Syaa Allah..."
"Beneran kuat?"
"In Syaa Allah..."
"Itu si Adek masih minta ASI kan? Kalau ga kuat jangan dipaksain ya, sayang. In Syaa Allah nanti qodhonya aku temanin lagi."
"In Syaa Allah aku kuat. Si Adek juga ga sering kok minta ASInya... Kan Adek udah makan juga, ga cuma ASI aja. Hari ini udah makan tiga kali, ya Dek..." Aisyah mencium pipi Fatima gemas.
Fatima tertawa kecil karena perlakuan Aisyah.
"Waktu si kembar kamu sampai pusing kan, karena maksain diri. Padahal Allah udah kasih keringanan untuk ibu hamil dan ibu menyusui, boleh tidak puasa di bulan Ramadhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️
RomanceBismillah mau coba nulis season 3 Aisyah & Rayhan... Seperti biasa, ceritanya ngalir aja ya... 🤭😎 Mudah-mudahan nanti ujung-ujungnya jadi sequel siapa gitu... Hehe... Langsung baca aja ya... 😉