Part 17

873 123 25
                                    

Assalamualaikum teman-teman...

Minta ramein komen boleh ga? Biar aku jadi lebih semangat nulisnya... 😁

❤️❤️❤️

Acara pengajian syukuran rumah Farid dan Rani selesai jam 11.00. Farid dan Rani menyediakan 100 nasi box untuk dibagikan kepada tetangga yang datang ke acara pengajian syukuran rumah mereka. Sedangkan untuk keluarga besar, Farid dan Rani menyediakan jamuan secara prasmanan. Jadi begitu selesai pengajian, tetangga yang datang diberikan nasi box. Sedangkan untuk keluarga besar baru menikmati jamuan setelah selesai Sholat Dzuhur.

Sebagian keluarga besar pamit pulang, setelah menikmati jamuan. Sebagian lagi masih asyik bercengkrama. Ada yang bercengkrama di teras. Ada yang bercengkrama di ruang tamu dan ruangan lainnya yang ada di rumah Farid. Sedangkan Aisyah dan Rayhan memilih bercengkrama di teras belakang bersama Farid dan Rani.

"Gimana hasil rancangan Bapak Rayhan Dzaki Abdullah, Rid?" Aisyah yang sedang memangku Rafa bertanya kepada Farid.

"Alhamdulillah sangat memuaskan, Kak. Seperti yang Kakak lihat sekarang aja." Farid mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru rumahnya.

"Alhamdulillah..."

"Eh iya, Ayah cerita katanya rumah Kakak yang di Tangerang juga habis di renov ya? Kata Ayah sekarang modelnya jadi minimalis, udah bagus banget, beda banget sama sebelumnya." Ucap Rani.

"Alhamdulillah... Berkat bantuan arsitek kesanyangan Kakak. Baik banget arsiteknya. Desain gratis. Material dikasih tau yang bagus tapi harganya miring. Belum lagi ada material yang dikasih gratis sama arsiteknya. Budget yang Kakak siapin cuma kepakai 50%. Maa Syaa Allah." Aisyah tersenyum sambil melirik Rayhan.

Rayhan tersenyum menanggapi perkataan Aisyah.

"Bayarnya pakai cinta ya, Kak?" Farid tertawa kecil.

"Emang iya, Bang? Aku bayar jasa kamu pakai cinta?" Aisyah mencolek Rayhan sambil tertawa kecil.

"Iya... Dibuktikan dengan service yang memuaskan." Rayhan tersenyum menggoda kepada Aisyah.

Farid dan Rani tertawa terbahak.

"Service pakai baju haram ya, A'?" Ucap Farid disela tawanya.

"Salah satunya." Jawab Rayhan santai.

Aisyah mencubit pinggang Rayhan.

"Sakit, Sayang..." Rayhan mengusap pinggangnya.

"Biarin aja... Siapa suruh ngarang. Mana ada aku pakai baju haram. Baju haram yang dari Kak Akbar aja aku kasih ke Rani." Ucap Aisyah sebal.

Rayhan tersenyum sambil mengusap kepala Rafa. Sedangkan Rani dan Farid semakin terbahak melihat interaksi Rayhan dan Aisyah.

"Kayaknya sebentar lagi Fatima punya adek nih..." Ucap Rani.

"Ga mau anaknya, Ran. Coba aja kamu tanyain. Kalau ditanyain mau punya adek apa ga, selalu geleng-geleng. Kayak udah ngerti aja." Jelas Aisyah.

"Masa sih?" Ucap Farid dan Rani kompak.

"Maa Syaa Allah kompak amat suami istri. Test aja biar percaya. Ya kan, Fa?" Aisyah mengusap kepala Rafa.

"Tapi itu Kakak pangku Rafa, ga iri Fatimanya, dari tadi kan dia lihat kakak mangku Rafa." Farid menunjuk Rafa.

"Kalau Ibunya yang pangku bayi, Fatima ga masalah. Coba Ayahnya... Bisa nangis dia. Kita test ya..." Aisyah memberikan Rafa ke pangkuan Rayhan.

"Adek... Adek... Adek..." Aisyah memanggil Fatima yang sedang bermain bersama Zahra dan sepupu-sepupunya.

JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang