"Masak apa, Bu?" Tanya Zaydan kepada Aisyah begitu memasuki dapur.
"Shabu-shabu..." Aisyah yang sedang mengaduk bubur tertawa kecil.
"Maa Syaa Allah... Ibu keren, udah mulai masak masakan Jepang. Jangan-jangan sebentar lagi di cafe 'UsiL' ada menu shabu-shabu nih."
Aisyah kembali tertawa. "Ibu becanda, Bang... Maksud Ibu masak sarapan bubur."
"Kirain Abang beneran shabu-shabu Jepang..." Zaydan ikut tertawa.
"Belum pernah coba buat sih, Ibu, kalau shabu-shabu. Jadi ga tau nanti sesuai selera apa ga... In Syaa Allah nanti deh kapan-kapan kalau kepikiran dicoba buat. Kalau kepikiran ya... Kalau ga kepikiran-kepikiran ya ga..." Aisyah kembali tertawa.
"Bubur Ayam buatan Ibu juga enak banget kok... Menurut aku semua masakan Ibu enak-enak... Pakai banget..." Puji Zaydan.
"Maa Syaa Allah... Bisa aja mujinya anak sulung Ibu." Aisyah mengusap lengan Zaydan.
"Beneran, Bu... Abang jujur nilainya." Zaydan tersenyum.
"Alhamdulillah... Makasih ya, Bang..."
"Sama-sama, Bu..."
"Oh iya, Bang... Maaf ya Rendang sama dendeng balado yang mau abang bawa ga Ibu masak sendiri. Ibu minta dari cafe." Ucap Aisyah sambil mematikan kompor. Kemudian Aisyah duduk di kursi depan kitchen table.
"Gapapa, Bu... Rasanya juga sama. Kan Ibu juga yang ngatur bumbunya dan cara masaknya."
"Pengertian banget anak Ibu..." Aisyah tersenyum.
"Bu... Nanti habis Ashar, Abang mau ngumpul-ngumpul sama teman-teman SD. Abang bawa Zahra, Uda sama Aa' ya..." Zaydan ikut duduk di kursi depan kitchen table samping Aisyah.
Aisyah yang sedang memotong-motong cakwe menghentikan potongannya. "Lha Abang mau ngumpul sama teman-teman bawa adek-adek gimana ceritanya? Nanti adanya Abang ga bisa ngobrol-ngobrol sama teman-teman."
"In Syaa Allah tetap bisa, Bu... Mereka yang minta Abang bawa adek-adek. Mereka gemas waktu lihat foto Uda sama Aa'. Terus mereka minta Abang bawa Uda sama Aa' waktu ngumpul. Mereka mau kenalan langsung sama Uda dan Aa'." Jelas Zaydan.
"Emangnya Abang upload foto Uda sama Aa' di grup?"
"Bukan Abang... Tapi Rindu... Ternyata Rindu foto Uda sama Aa' waktu kita ketemu di rest area."
"Abang mau naik apa perginya?" Aisyah meneruskan memotong cakwe.
"Naik taksi online paling, Bu..."
"Repot naik taksi online, Bang... Nanti car seat Uda sama Aa' gimana? Masa dibawa-bawa masuk ke Mall. Eh ngumpul-ngumpulnya di Mall kan?"
"Iya di Mall daerah Blok M, Bu... Sekali-sekali ga usah pakai car seat gapapa ya, Bu..."
"Gimana kalau minta antar sama Pak Joko aja? Pakai mobil Ibu..."
"Kalau pakai mobil Ibu sih, Abang aja yang bawa."
"Abang kan sekarang jarang bawa mobil."
"Oke deh... Yang penting Ibu izinin Abang bawa adek-adek."
"Iya Ibu izinin. Nanti bikin perjanjian dulu sama Uda dan Aa'. Bilangin mereka ga boleh lari-lari di Mall. Nanti kalau sholat Maghrib minta teman Abang ikut jagain. Zahra juga dijagain ya..."
"In Syaa Allah, Bu... Kan nanti In Syaa Allah ada Rindu dan yang lainnya, jadi Zahra bisa sholat Maghrib bareng Rindu."
"Oh iya kata Abang, Rindu ga sampai lulus SD udah pindah ke Depok. Tapi kok bisa gabung di grup SD Abang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️
RomanceBismillah mau coba nulis season 3 Aisyah & Rayhan... Seperti biasa, ceritanya ngalir aja ya... 🤭😎 Mudah-mudahan nanti ujung-ujungnya jadi sequel siapa gitu... Hehe... Langsung baca aja ya... 😉