Part 20

875 116 35
                                    

Rayhan membuka pintu kamarnya dengan hati-hati agar tidak membangunkan Fatima. Setelah memasuki kamar, Rayhan berjalan menuju box bayi Fatima. Rayhan mencium pipi Fatima dengan sayang.

"Ayah sayang Adek... Maafin Ayah sekarang lagi ga bisa main sama Adek. Ayah lagi banyak kerjaan. Doain kerjaan Ayah cepat selesai, biar kita bisa main lagi. Ayah sayang Adek." Ucap Rayhan lirih, kemudian kembali mencium pipi Fatima dengan sayang.

Sebelum memasuki kamarnya, Rayhan terlebih dahulu memasuki kamar Zahra dan si kembar. Rayhan melakukan hal yang sama kepada Zahra dan si kembar. Rayhan merasa bersalah karena sudah seminggu ini tidak bisa bermain dengan anak-anaknya. Rayhan bertekad untuk menyelesaikan masalah proyek yang sedang ditanganinya secepatnya, agar bisa berinteraksi seperti biasa dengan keluarganya.

Proyek kali ini memang sangat menyita waktu dan pikiran Rayhan, karena salah seorang anggota timnya ada yang berbuat curang. Tentunya Rayhan sebagai ketua penanggung jawab proyek harus ikut mempertanggung jawabkan kecurangan anggota timnya.

Rayhan menaiki tempat tidurnya dengan perlahan. Walaupun saat ini pencahayaan kamarnya terbatas, tetapi Rayhan bisa mengetahui kalau Aisyah belum tertidur, walaupun mata istrinya itu terpejam.

"Aku minta maaf, sayang." Rayhan mencium kening Aisyah, kemudian mencium kedua mata Aisyah yang terpejam.

Tidak ada reaksi dari Aisyah. Aisyah tetap diam tak bereaksi. Rayhan membawa Aisyah ke dalam pelukannya, lalu mengusap-usap kepala Aisyah.

"Aku minta maaf, sayang. Kerjaan aku emang lagi banyak banget. Otak aku rasanya udah overload saking capeknya mikirin kerjaan. Maafin aku... Karena mikirin kerjaan, aku malah jadi marahin kamu. Kamu doain aja kerjaan aku cepat selesai, biar aku bisa hidup normal seperti sebelumnya. I love you sweetheart." Rayhan kembali mencium kening Aisyah.

Aisyah mendengar semua ucapan Rayhan, walaupun tidak menjawabnya. Tak lama Aisyah mendengar dengkuran halus, Aisyah membuka matanya, dilihat Rayhan sudah tertidur pulas. Aisyah merasa iba kepada suaminya itu yang terlihat sangat lelah. Akan tetapi Aisyah tidak bisa membohongi hatinya yang terasa sakit karena ucapan Rayhan saat di ruang kerjanya tadi.

❤️❤️❤️

Rayhan yang baru pulang sholat subuh berjamaah di masjid langsung menghampiri Aisyah di dapur.

"Sayang tolong siapin baju aku ya... Aku beberapa hari ini harus stay dulu sementara di Bogor biar bisa lebih fokus selesaiin kerjaan. Mudah-mudahan dengan aku stay sementara disana, kerjaanku jadi cepat selesai. Doain ya..." Rayhan mencium pipi Aisyah yang sedang memasak makanan untuk sarapan. "Tolongin ya... Sini nasi gorengnya biar aku yang terusin aduk. Tinggal diaduk-aduk aja kan?" Rayhan mengambil spatula dari tangan Aisyah.

Aisyah melirik Rayhan sekilas. "Berapa banyak bajunya?"

"Siapin untuk 3 hari aja deh. Nanti kalau kurang, aku laundry aja. Tapi sih mudah-mudahan bisa selesai sebelum 3 hari, biar ga lama-lama pisah tidur dari kamu." Sebelah tangan Rayhan mengusap kepala Aisyah.

Tanpa mengeluarkan kata-kata lagi, Aisyah sudah berjalan menuju kamarnya.

Rayhan hanya bisa tersenyum getir karena sikap Aisyah. Rayhan tau Aisyah belum bisa memaafkan sikapnya semalam.

❤️❤️❤️

"Uda, Aa'..." Rayhan memanggil si kembar.

Si kembar yang sedang menonton kartun kesukaan mereka langsung menoleh ke arah Rayhan.

"Sini..." Rayhan melambaikan tangannya.

"Ayah mau jalan kerja?" Tanya Uda, begitu menghampiri Rayhan.

JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang