Part 36

651 103 8
                                    

"Adek..." Sapa Rayhan yang baru pulang dari sholat subuh berjamaah di masjid.

"Apa..." Jawab Fatima yang baru keluar dari kamar Bunda Aini.

Rayhan mengerutkan keningnya mendengar jawaban singkat Fatima. Anak itu juga tidak menoleh ke arahnya. Biasanya anak itu akan berlari menyambut Rayhan.

"Adek udah sholat subuh?" Rayhan mengikuti langkah Fatima.

"Udah." Fatima meneruskan langkahnya ke arah dapur.

"Sholat sama siapa?"

"Nenek."

"Adek mau kemana?"

"Dapur."

"Adek mau apa ke dapur?"

"Cari Nenek."

"Adek ga cari Ayah?"

"Ga."

Rayhan yang gemas dengan jawaban-jawaban singkat Fatima,  langsung mendekat dan menggendong anak bungsunya itu.

"Adek ga minta gendong, Ayah." Fatima meronta ingin turun dari gendongan Rayhan.

"Iya... Tapi Ayah yang mau gendong Adek. Adek marah sama Ayah?" Rayhan mencium pipi Fatima gemas.

"Ga... Geli Ayah..." Fatima menjauhkan wajahnya dari wajah Rayhan.

"Ga, tapi kok Ayahnya dicuekin?"

"Gapapa..."

"Maafin Ayah ya... Kemarin Ayah ga bisa gendong Adek, soalnya kan Ayah mau ikut ngurusin Kakek. Adek maafin Ayah ga?" Rayhan kembali mencium pipi Fatima gemas.

"Iya, Ayah..." Fatima tertawa kegelian.

"Oke sekarang kita baikan ya..." Rayhan memberikan jari kelingkingnya.

"Oke..." Fatima mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Rayhan.

"Cium Ayah dong..."

"Mmmuah..." Fatima mencium pipi Rayhan.

"Memang benar ucapan Ayah Sultan, kalau Fatima mempunyai sifat yang sama dengan Aisyah. Ketika anak itu marah atau ngambek, sangat mudah membuatnya jadi baik lagi, cukup merayunya saja, sama seperti ibunya jika sedang marah." Pikir Rayhan dalam hati.

"Adek belum mandi ya?"

"Belum..." Fatima tertawa kecil.

"Pantesan bau asem..." Rayhan mencium-cium pipi Fatima.

"Bau asem tapi Ayah cium-cium terus ya, Dek..." Ucap Aisyah yang baru saja keluar dari kamar.

"Iya..." Fatima tertawa senang.

"Abang video call nih, Dek." Aisyah menghadapkan handphonenya ke wajah Fatima.

"Abang..." Ucap Fatima senang, ketika melihat wajah Zaydan di layar handphone.

"Assalamualaikum, Adek..." Ucap Zaydan.

"Waalaikumussalam, Abang..."

"Adek lagi digendong ya?"

"Iya, Adek digendong sama Ayah..."

"Kok pagi-pagi udah digendong? Bukannya Adek udah gede? Kok masih minta gendong?"

"Adek ga minta gendong. Ayah aja yang gendong Adek..."

"Ayah lagi ngerayu Adek, Bang... Soalnya Adeknya lagi ngambek. Ya kan, Dek?" Aisyah mencolek dagu Fatima.

"Ga..." Fatima menggelengkan kepalanya.

"Ga mau ngaku adeknya, Bang... Pegang sendiri handphonenya, Dek... Ibu mau bantuin Tante Mitha sama Nenek masak dulu. Lanjut sama Adek dan Ayah ya, Bang..." Aisyah memberikan handphonenya kepada Fatima.

JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang