"Nita..." Zaydan dengan sedikit ragu memanggil seseorang yang mirip dengan Qonita, ketika seorang gadis bergamis warna navy serta kerudung panjang berwarna senada melintas di depannya.
Saat ini Zaydan serta adik-adiknya sedang berada di sebuah mall kawasan Depok. Adik-adik kecilnya menagih janji untuk bermain di mall. Jadilah hari ini Zaydan membawa adik-adiknya ke mall yang ada wahana bermainnya. Setelah janjinya sempat tertangguh selama 2 bulan, karena tidak sampai 1 pekan setelah kepulangannya dari Cairo, Zaydan langsung mendapat panggilan kerja di Rumah Sakit yang berada di daerah Jakarta Timur.
Mendengar panggilan Zaydan, gadis berkerudung panjang itu menghentikan langkahnya dan menoleh. Zaydan pun berjalan menghampiri gadis itu.
"Eh Mas..." Ucap gadis itu seraya menundukkan kepalanya.
"Assalamualaikum, Nita..." Ucap Zaydan lembut.
"Waalaikumussalam, Mas..." Jawab gadis bernama Qonita itu sambil menyembunyikan senyumannya.
"Kok kamu bisa ada disini?"
Semenjak Aisyah menasehati Zaydan 6 tahun yang lalu, Zaydan dengan Qonita jarang berkomunikasi langsung, Tapi memang mereka berada di kampus dan jurusan, serta bergabung dalam komunitas yang sama, sehingga mereka sering bertemu.
Selama di Cairo, jika ada keperluan yang mengharuskan bertemu langsung, mereka pasti didampingi sahabat mereka masing-masing, tidak pernah berduaan saja. Mereka berkomitmen untuk menjaga jarak, sebelum hubungan mereka menjadi halal. Karena mereka mau menjalankan yang tertulis dalam Alqur'an Surat Al Isra ayat 32. Memang hal itu tak mudah bagi mereka yang sudah jatuh hati, tapi mereka yakin dengan azzam yang kuat, In Syaa Allah, Allah akan menguatkan hati mereka.
Alhamdulillah terbukti selama 6 tahun, mereka bisa terhindar dari zina, serta hal-hal yang mendekati zina. Mereka memang kembali ke Indonesia bersama, akan tetapi tidak hanya berdua, ada 10 orang teman mereka yang ada dalam penerbangan yang sama. Pada saat Aisyah dan Zahra melihat mereka, saat itu Zaydan sedang membicarakan keseriusannya untuk meminang Qonita. Zaydan menjanjikan, jika ia sudah 6 bulan bekerja, ia akan mendatangi Abi Qonita untuk mengkhitbah Qonita. Setelah itu mereka tidak ada komunikasi lagi. Oleh karena itu Zaydan tidak begitu yakin saat memanggil Qonita tadi, sebab yang Zaydan tau Qonita berada di Pesantren kakeknya di kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Nita mau ke rumah Mas Qaada. Istri Mas Qaada baru melahirkan, jadi Nita mau beli hadiah untuk keponakan dulu, makanya mampir kesini."
"Kamu sendiri?"
"Dari Pati bertiga sama sepupu dan supir. Tapi sepupu Nita ngantuk katanya, jadi dia mau tidur aja di mobil."
"Oh ya udah kalau gitu, nanti Mas sama adik-adik temanin, ya... Tapi kita makan dulu, ya. Kebetulan Mas sama adik-adik Mas mau makan dulu."
"Mas cuma bertiga?"
"Berlima... Tapi adik Mas yang perempuan lagi ke toilet. Yang bungsu mau buang air kecil. Sebentar ya..." Zaydan menoleh ke arah si kembar. "Uda, Aa'..." Zaydan memanggil kedua adik kembarnya yang sedang duduk di bangku yang ada di tengah-tengah koridor mall. "Sini..." Zaydan melambaikan tangannya meminta kedua adiknya itu mendekat.
"Kenapa, Bang?" Tanya si kembar kompak.
Qonita tersenyum memperhatikan si kembar.
"Uda sama Aa' mau makan apa?" Tanya Zaydan.
"Mau makan udon, Bang." Jawab si kembar kompak.
Qonita kembali tersenyum melihat kekompakkan si kembar.
"Kamu mau makan udon, Nit?" Tanya Zaydan kepada Qonita.
"Boleh, Mas..."
"Oke kita makan udon... Tapi Mba Qonita ikut gabung sama kita ya?" Ucap Zaydan lagi kepada si kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️
RomanceBismillah mau coba nulis season 3 Aisyah & Rayhan... Seperti biasa, ceritanya ngalir aja ya... 🤭😎 Mudah-mudahan nanti ujung-ujungnya jadi sequel siapa gitu... Hehe... Langsung baca aja ya... 😉