Part 6

1.2K 128 28
                                    

"Zaydaaan..." Terdengar suara seorang perempuan memanggil Zaydan, ketika dia baru saja selesai membayar snacks yang diminta adik kembarnya.

Zaydan menoleh, terlihat seorang gadis cantik seusia Zaydan berjalan menghampirinya.

"Apa kabar, Dan?" Tanya gadis berambut panjang itu.

"Alhamdulillah, baik..." Jawab Zaydan.

"Ga nyangka ya, udah lama ga ketemu eh taunya ketemu disini..." Ucap gadis itu.

"Iya..." Ucap Zaydan.

"Kamu pasti mau ke rumah Nenek kamu, ya? Kamu mau lebaran disana?"

"Iya..."

"Kamu dari tadi jawabannya iya-iya terus aja. Eh ngomong-ngomong ini siapa? Kembar ya? Adik kamu?" Gadis itu memperhatikan Uda dan Aa'.

"Iya adik aku kembar."

"Berarti Om Rayhan udah nikah lagi ya? Ganteng-ganteng ya adik kamu sama kayak Abangnya." Gadis itu tertawa kecil.

Zaydan hanya diam menanggapi ucapan gadis cantik itu.

"Hai, adik-adik ganteng namanya siapa?" Gadis itu menjulurkan tangan kanannya kepada Uda dan Aa'.

Uda dan Aa' melihat ke arah Zaydan meminta persetujuan.

"Kakak ini teman Abang..." Ucap Zaydan.

Aisyah memang memberitahu kepada si kembar, kalau harus berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal, sekalipun dia itu cantik. Aisyah memberitahu kepada si kembar, kalau orang jahat itu belum tentu jelek. Aisyah melarang anak-anaknya menjawab pertanyaan dari orang yang tidak dikenal, jika tidak ada orang dewasa yang mendampingi mereka. Oleh karena itu si kembar selalu meminta persetujuan dari orang dewasa didekat mereka.

"Uda Faqih Rasya Abdullah..." Ucap Uda setelah mencium tangan gadis itu.

Lalu gantian Aa' mencium tangan gadis itu, kemudian menyebutkan namanya, "Aa' Fiqih Rasya Abdullah..."

"Adik kamu lucu-lucu, Dan... Kalau nama Kakak, Rindu Farhana... Aku jadi ikut nyebutin nama lengkap deh..." Gadis itu menepuk lengan Zaydan pelan.

Zaydan terkejut dan otomatis menjauhkan tangannya.

"Kakak Rindu ga boleh pegang-pegang tangan Abang. Kakak sama Abang kan ga saudaraan..." Ucap Uda.

"Lha tadi kamu cium tangan Kakak, Dek... Kita kan juga ga saudaraan." Ucap Rindu.

"Uda sama Aa' masih kecil, gapapa cium tangan Kakak Rindu. Abang sama Kakak Rindu kan udah gede, jadi ga boleh pegang-pegang." Jelas Uda.

"Gitu ya, Dek? Siapa yang bilang?" Tanya Rindu.

"Ibu yang bilang ke Uda." Ucap Uda.

"Oh Ibu kamu, Dek. Ibu kamu orang Padang ya, Dek?" Tanya Rindu lagi.

"Panggilnya Uda bukan Adek, Kakak Rindu. Kalau Adek ada di mobil lagi tidur." Protes Uda.

"Oh iya maaf, Uda. Berarti Uda udah punya adek ya?" Rindu bertanya lagi.

"Iya... Adeknya Uda ada 2, Aa' sama Adek."

"Oh Aa' ini Adeknya Uda. Aa' kalem ya kayak Abang."

"Iya... Aa' adeknya Uda."

"Berarti adek kamu jadi 4 ya, Dan?" Tanya Rindu kepada Zaydan.

"Iya..." Jawab Zaydan singkat.

"Kakak Rindu kok udah gede ga pakai kerudung? Ibu sama Kakak kalau keluar rumah pakai kerudung sama gamis. Kalau Ibu pakai baju itu untuk di rumah." Uda menunjuk dress selutut yang dikenakan oleh Rindu.

JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang