Part 15

1.1K 117 13
                                    

Assalamualaikum...

Kalian udah pada nonton YouTube kolaborasi aku tentang buku Penantian belum?

Yang belum nonton silakan diklik video diatas  ya... 😁


Part 15

"Alhamdulillah tadi Uda ga ngamuk ditinggal Zaydan ya, Bang..." Aisyah memulai pillow talk sambil duduk bersandar di kepala tempat tidur bersama Rayhan.

Sore tadi Zaydan sudah berangkat menuju Mesir. Zaydan tetap menolak untuk diantar ke bandara oleh Rayhan. Zaydan menggunakan jasa taksi online untuk mengantarkannya ke bandara. Pada saat Zaydan pamit dengan Uda, Uda tidak menangis apalagi mengamuk, anak itu hanya berpesan kepada Abangnya untuk berhati-hati di jalan dan cepat kembali ke rumah. Zaydan gemas dengan sikap salah satu adik kembarnya itu, sehingga Zaydan mencium gemas pipi Uda. Uda pun tertawa senang karena perlakuan Zaydan.

"Alhamdulillah... Udah mulai ngerti juga kayaknya dia, lagi pula tadi pagi kan Zaydan juga udah jelasin kalau mau berangkat sore.

"Iya... Kalau ga kamu pakai tenaga ekstra buat gendong Uda. Untung aja Ayahnya walaupun udah tua, tenaganya masih kuat." Aisyah tertawa kecil.

"Ngatain aku tua lagi... Gini-gini, punya anak lima lagi masih kuat aku..." Rayhan merangkul bahu Aisyah.

"Kamu kalau lagi ujub ga nanggung ya... Selalu totalitas. Ilang-ilangin, Bang... Kita ga tau sampai kapan kuat mengurus anak-anak. Kita mampu karena Allah yang memampukan, bukan karena kita hebat. Dalam keseharian kita, semua part-nya tak lepas dari pengaturan dan pertolongan Allah."

"Astagfirullahaladzim..." Rayhan mengusap wajahnya.

"Makasih, Sayang, kamu selalu mengingatkan ketika aku salah." Rayhan membawa Aisyah dalam pelukannya dan mencium kening Aisyah.

Ketika Rayhan sudah melonggarkan pelukannya dan menatap mata Aisyah, Aisyah membalas tatapan Rayhan dan tersenyum. "Sama-sama, Bang... Kan ini semua sudah menjadi salah komitmen kita dari awal menikah untuk saling mengingatkan jika ada yang salah."

Rayhan tersenyum. "Iya, Sayang. Aku sangat bersyukur mempunyai istri seperti kamu."

"Aku juga, Bang... Allah Maha Adil. Mungkin bagi orang-orang, aku ini terlambat menikah, walaupun ketetapan Allah selalu tepat waktu. Tapi aku sangat bersyukur, Allah izinkan aku nikah sama kamu. Walaupun aku dapatnya second hand." Aisyah tertawa kecil.

"Allahu... Masih aja aku dibilang second hand. Aku unyel-unyel nih..." Rayhan membawa Aisyah ke dalam pelukannya sambil menggesekkan jenggotnya ke pipi Aisyah.

Aisyah tertawa kegelian. "Tapi maafin aku ya, Bang, sekarang aku sedang jatuh cinta lagi sama seseorang."

Rayhan melepaskan pelukannya dan menatap mata Aisyah tajam. "Kamu jatuh cinta sama siapa?" Tanya Rayhan tegas.

Aisyah menundukkan kepalanya. "Aku takut bilangnya."

"Lihat aku Aisyah, jangan nunduk." Tegas Rayhan.

Aisyah menahan tawanya, dia tau kalau Rayhan sudah memanggil dengan namanya berarti Rayhan sedang gemas atau kesal. Aisyah tetap menundukkan kepalanya. Terkadang Aisyah senang melihat ekspresi wajah Rayhan ketika kesal oleh karena itu terkadang Aisyah suka mengerjainya.

"Lihat aku Aisyah..." Rayhan menaikkan dagu Aisyah.

Aisyah menahan dagunya sambil terus menahan tawa. Setelah terdengar suara decakan dari mulut Rayhan, akhirnya Aisyah mengangkat wajahnya dan menatap Rayhan.

"Biasa aja dong ngeliatin akunya, Sayang..." Aisyah hendak mengusap wajah Rayhan yang sedang menatapnya tajam, akan tetapi Rayhan menjauhkan wajahnya.

JODOH SEBELAH PINTU? (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang