Part 6.

1K 156 12
                                    

"Ayah tidak setuju" erang Jinyoung kepada Jisoo.

"Mengertilah ayah" lirih Jisoo sambil menangis.

"Apa yang kau lakukan Jisoo ayah tidak akan mengijinkannya, ayah tidak mau kau dengar" sentak sang ayah marah karena keputusan anaknya.

Jisoo menangis dan memohon agar ayahnya itu mengijinkannya.

"Ayah aku mohon" isak Jisoo, bahkan Jinyoung tidak mau menatapnya karena tidak tega.

Lalu Jisoo meluruh ke atas lantai dan bersujud memegang kaki ayahnya, dia meraung menangis sejadi-jadinya.

"Ayah aku mohon dia butuh aku, dia butuh pertolongan aku ayah" Jisoo menangis di kaki sang ayah.

Jinyoung yang menahan mati-matian agar air matanya tidak terjatuh lalu dia ikut terduduk di atas lantai bersama Jisoo dan memeluknya dengan erat.

"Ayah tidak bisa sayang, bagaimana ayah tidak rela jika anak ayah kehilangan satu organnya demi suaminya" Jinyoung ikut menangis dia tidak kuat, sekarang dia lemah sekali karena putrinya ini.

"Kumohon ayah" nada memohon Jisoo di pelukan sang ayah.

Hati Jinyoung serasa di remat dalam-dalam karena anaknya, dia tidak bisa melihat anaknya seperti ini menangis memohon kepada ayahnya bahkan dia tidak tega.

Pria tua itu mengelus pucuk rambut putrinya dengan pelan.

"Ayah tidak sanggup sayang"

***

Semua orang disana tidak sanggup melihat Jisoo yang akan masuk kedalam ruangan, bahkan Siwon dan Tiffany pun menangis melihat tekat Jisoo yang akan mengorbankan nyawanya sendiri.

Mertuanya itu tidak menyangka, bahkan Siwon menolaknya, tapi dia kalah karena Jisoo terus mengoceh akan hal ini.

Baru saja dokter berkata ginjalnya sangat cocok untuk Taehyung, Siwon dan Tiffany tidak tahu harus bereaksi seperti apa, sedih atau senang karena kabar tersebut.

Operasi akan di mulai semua orang disana berdoa semoga operasinya sangat lancar.

Ketiga orang tua itu sedang menunggunya.

Jinyoung yang secara terpaksa mengiyakan permintaan Jisoo dengan berat hati, sampai saat ini dia masih tidak rela, tapi bagaimana lagi dia tidak bisa menolak permintaan putrinya, bahkan sangat lemah ketika melihat Jisoo menangis.

***

"Ayah?" Jisoo sangat sumringah ketika melihat ayah dan ibunya sedang berada di samping bangsalnya.

Jisoo yang ingin terduduk di atas bangsal itu langsung di cegah oleh Jinyoung, pria tua itu langsung menahannya agar Jisoo tetap berbaring.

Jisoo membawa tangan sang ayah dan memegangnya "jangan marah hem?" Jinyoung masih diam dia tidak berkata apa-apa kepada Jisoo.

"Baiklah, tapi aku baik-baik saja appa, aku tau ini sangat berat bagimu" bujuk Jisoo agar ayahnya itu mengerti.

Lalu Jinyoung mulai angkat bicara "apakah kau bahagia hem?" mata Jinyoung berkaca-kaca.

"Aku bahagia sangat bahagia appa, bahkan aku akan mengorbankan hidupku demi suamiku sendiri" Jinyoung langsung menutup mulut Jisoo dengan cepat.

"Jangan sampai hidupmu sayang."

Yoona yang sedari tadi menangis tidak kuat melihat Jisoo dan memilih untuk pergi dari sana, dia memegang perutnya yang sudah besar.

Lalu terduduk di atas kursi ruangan Jisoo menangis terisak.

***

Hari ini Jisoo sudah lebih membaik, dia sudah di perbolehkan untuk menjenguk Taehyung, wanita ini sudah tidak sabar melihat wajah suaminya itu.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang