Part 28.

837 124 8
                                    

Jisoo langsung membuang ponselnya ke ranjang yang sedang di dudukinya, wajahnya sangat memerah.

Entah kenapa baru kali ini Taehyung memberikan sebuah perhatian kepada Jisoo, berbeda seperti biasanya.

Wanita itu langsung berjalan menuju jendela, dia melihat angin malam dan cahaya bulan yang menyinari seluruh kota.

Memejamkan matanya sejenak, lalu menghela nafas.

Sekarang pikirannya hanya ada Taehyung, apakah pria itu sudah tidur? Pasti belum sepertinya Taehyung sedang bersama Irene.

Omong-omong Jisoo langsung teringat kepada Taehyung yang berkata bahwa dia menerima Jisoo, semoga saja pria itu sudah menerima Jisoo tanpa ada rasa keterpaksaan.

Tapi Jisoo tidak boleh egois mungkin saja Taehyung waktu itu mengatakannya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk Jisoo.

Jisoo berdecak kesal, meski pun seperti itu, semoga di antara Taehyung dan Jisoo itu tidak ada masalah yang menimpa seperti waktu itu.

"Hemmmmm"

Wanita itu langsung melirik jam dinding yang berada di kamarnya, dia mengerucutkan bibirnya.

Lalu berjalan menuju ranjang dan membaringkan dirinya di atas ranjang.

Menarik selimbut, mematikan lampu kamar, Jisoo memejamkan matanya dengan tenang.

***

Taehyung sekarang sudah bersiap dia sudah memakai pakaian yang rapih, pria itu berjalan menuju kamar seseorang, lalu mengetuknya dengan pelan.

Toktok!

Tanpa ada sahutan Taehyung langsung masuk kedalam kamar tersebut, pandangannya langsung terarahkan kesosok yang sedang tertidur di atas ranjang.

Dia langsung melangkahkan kakinya ke arah ranjang, duduk si sisi ranjang Irene, lalu mengusap rambut legam Irene dengan lembut.

"Sayang" panggilnya.

Irene langsung membuka matanya.

"Apakah sudah mendingan?" pria itu menempelkan tangannya di kening Irene.

"Iyaa"

Taehyung tersenyum.

"Baguslah, semoga cepat sembuh"

Irene tidak menyahut dia hanya menatap lemas Taehyung.

"Aku akan menjemput Jisoo, jadi jaga dirimu ya?"

"Baiklah" Irene membalas senyuman Taehyung.

Taehyung langsung berdiri di ranjang Irene, lalu melangkahkan kakinya.

"Tae" panggilnya.

Langkah kakinya terhenti, dia langsung membalikkan badannya.

"Iya?"

"Jangan terlalu lama hem?"

Taehyung mengangguk.

"Iyaaa, aku akan cepat pulang"

Meneruskan langkah kakinya yang terhenti, Taehyung langsung menatap jam yang ada di tangannya, dia melukiskan senyuman lagi.

Menuruni anak tangga dengan santai menatap ke arah lantai.

"Kau mau kemana" tanya pria paruh baya yang baru saja datang.

Taehyung mendongakkan kepalanya.

"Aku akan menjemput Jisoo."

Siwon mengangguk.

"Oh baiklah"

Taehyung merotasikan bola matanya malas, ah kenapa langkah kakinya terus terhenti di tengah jalan.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang