Part 9.

991 163 7
                                    

Taehyung membuka pintu secara perlahan, memasuki kamar, lalu dia mendapati sosok wanita cantik yang sedang merajut sebuah syal.

Taehyung langsung menghampiri wanita itu, dan ikut duduk bersama, awalnya wanita itu tidak tersadar bahwa pria itu datang ke kamarnya.

Dia terlalu asik merajutkan syal, bahkan syalnya sebentar lagi sudah jadi, dia sudah tidak sabar untuk menunggu musim dingin dan membuat patung salju bersama  ayahnya.

Lalu Taehyung memberanikan diri untuk berbicara, dirinya menghela nafas dalam-dalam agar gengsinya itu hilang.

"Kau sedang apa"

Jisoo langsung tersadar dia menoleh kearah samping "o–oh aku sedang merajut, btw kapan kamu datang kesini?" tanyanya.

"Barusan" jawabnya

Jisoo mengangguk, lalu dia kembali lagi untuk menyelesaikan rajutannya itu.

"Emmm" Taehyung memainkan jarinya, dia tidak tahu harus di mulai dari mana.

Lalu dia menatap wajah cantik Jisoo yang berada di sampingnya itu "Jisoo" panggilnya.

Jisoo hanya bergumam kecil.

Wanita itu malah mengacangi Taehyung, dia malah memilih rajutannya daripada mengobrol bersama Taehyung, pikir suaminya.

"Jisoo"

"Hemm?"

Taehyung asa-asa untuk berbicara, dia menelan salivanya secara dalam-dalam, lalu membalikkan badannya kepada Jisoo.

"Jisoo aku minta maaf" akhirnya dia tidak gengsi untuk meminta maaf kepada Jisoo.

Jisoo langsung berhenti merajut dia langsung menatap Taehyung, lalu dia tersenyum manis, membuat hati Taehyung sangat luluh.

"Kenapa kau minta maaf" tanya Jisoo.

"Eummmm maaf" lagi-lagi dia tidak menatap mata Jisoo ketika istrinya menoleh.

"Ada apa" Jisoo langsung menepuk pundak Taehyung dengan pelan.

Lalu Taehyung menoleh kehadap Jisoo dan memegang tangan wanita itu "apakah kau marah kepadaku" tanyanya.

"Kenapa aku harus marah?" tanya Jisoo dengan heran.

Ah wanita ini sangat tidak peka.

"Kau pasti sangat sakit hati" lirihnya.

"Aku memang sakit hati" batinnya dalam hati.

Jisoo hanya mengulas senyuman sebagai jawaban iya.

Tapi Taehyung tidak mengerti, lalu dia mencoba untuk berbicara lagi "jawab aku"

"Apakah aku harus menjawabnya" ucapnya.

"Tentu"

"Kau sudah tahu jawabannya" ujar Jisoo.

Taehyung langsung berpikir sejenak, menatap Jisoo yang kembali lagi merajut dengan syalnya itu, dia tidak tahu perasaan Jisoo sama sekali, apakah wanita ini sakit hati atau tidak.

"Jelas aku tidak tau" sambarnya.

"Jika kau tidak tau, diam saja" pekiknya.

Lalu Taehyung terdiam, seharusnya pria ini tahu bahwa Jisoo sakit hati karena perlakuannya selama ini, kenapa dia tidak peka, Jisoo sangat peka dengan ucapan yang selalu di lontarkan oleh Taehyung, tapi wanita ini pura-pura tidak tahu saja.

"Maaf jika kau sakit hati" Taehyung langsung berdiri dari duduknya, dia memilih untuk meninggalkan Jisoo di dalam kamar sendirian, sementara Jisoo menatap punggung Taehyung dengan wajah sedih.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang