Gamau tau mampir dulu sama cerita aku yang sebelah.
***
Jinyoung datang bersama Siwon di lorong rumah sakit, dia sedang berdiri menatap wajah dara dengan tatapan yang ingin membunuh, pria itu mengepalkan kedua tangannya dia hadapan wanita paruh baya ini, dia tidak menduganya dan ya setelah Jisoo menceritakan bahwa Irene adalah anaknya itu membuat Jinyoung semakin geram tidak menyangka, Jisoo hanya mengatakan Dara adalah ibu Irene itu saja.
Siwon pun langsung menjelaskannya, semuanya langsung jelas, Jinyoung tidak habis pikir ternyata selama ini Dara telah membuat diri Jinyoung merasa bodoh.
Pria itu menatap tajam seorang Dara. "Apa yang kau lakukan Dara?"
"Maksudmu apa Jinyoung?" Tanya Dara tersenyum miring.
"KENAPA KAU MELAKUKAN INI SEMUA!" teriaknya.
"Oh aku tahu perihal yang sudah terjadi bukan?"
Dara menajamkan matanya. "Jangan tanyakan diriku Jinyoung, tanyakanlah kepada dirimu sendiri." Dara menunjukkan telunjuknya tepat di wajah Jinyoung.
"Semua ini terjadi karena ulahmu jika tidak kau meninggalkanku waktu itu mungkin semua ini tidak akan terjadi seperti ini" jelasnya. Membuat kedua bola Jinyoung melebar, Siwon langsung mengepalkan tangannya.
"Dara–" Tangan dara menghentikan Siwon membuat pria itu tidak berani membuka mulutnya.
"Apa? Siwon kau tidak usah ikut campur ini masalah antara kita berdua dan masalalu"
Jinyoung mengertakan giginya tidak kuat untuk menahan amarahnya matanya semakin berkaca-kaca kenapa dirinya sangat lemah oleh wanita sialan ini. Dara yang melihat itu tersenyum miring kepada Jinyoung.
"Kenapa aku datang ke kehidupan anakmu?"
"Karena aku ingin membalasnya, dan ingin anak kesayanganmu merasakan apa yang dulu aku rasakan Jinyoung" Dara tertawa puas membuat Jinyoung semakin geram dengan tawanya itu.
"JIKA KAU MENYENTUHNYA LAGI AKU AKAN MEMBUNUHMU" tekannya memperingati Dara. Dara merotasikan bola matanya.
"Bunuh saja aku tidak takut" santainya, wanita itu melangkahkan kakinya tidak memperdulikan Jinyoung.
"KAU SEORANG IBLIS! BAHKAN KAU PUN TIDAK LAYAK UNTUK DI SEBUT MANUSIA!"
"ANAKKU SAJA KAU JADIKAN IBLIS SEPERTIMU DARA!" sentak Jinyoung kemarahannya sudah di ujung tanduk membuat Dara ikut mengepalkan kedua tangannya, namun Dara tetap ke pendiriannya dia mengabaikan pria tua bangkai itu.
Jinyoung langsung memukul tembok, dia tidak peduli orang-orang menatapnya seperti orang aneh. Ternyata anaknya mendapatkan sebuah hukuman dari kesalahan yang telah dia perbuat sendiri, sial kenapa dia tidak bisa melihat raut wajah Jisoo yang penuh dengan kesakitan.
Pria itu memejam matanya
***
Sudah dua minggu Jisoo di rawat di rumah sakit, keadaanya sudah cukup membaik, Taehyung membawa Jisoo untuk ke taman belakang rumah sakit, Taehyung mendorong kursi roda membawa istrinya jalan-jalan bersama dirinya, Taehyung menghela nafas.
Diantara meraka hanya ada sebuah keheningan tidak ada pembicaraan sama sekali, Taehyung yang merasa jengah pun akhirnya berdehem kecil membuat Jisoo mengernyitkan keningnya.
"Ada apa?" tanya Jisoo.
"Apakah kau sudah memafkanku?" Tanya Taehyung kepada Jisoo.
"Sudah lupakan itu, aku sudah melupakannya beberapa hari yang lalu meski pun sulit" jelas Jisoo membuat Taehyung menganggukkan kepalanya, kali ini Taehyung tidak akan membuat kesalahan lagi dia akan mencoba untuk percaya kepada Jisoo dan memulai kekehidupan barunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Luka
Fanfiction1. [END] Tidak ada lapak yang namanya plagiat, yang ingin plagiat angkat tangan lalu pergi;) Instagram : @Widyakml_1 Twitter : @Widya_komala_1 Tiktok : @akusiapa_nyakamu Jangan lupa follow Instagram sama Twitternya kawan. ©2021