Part 37.

827 126 59
                                    

"Kenapa aku harus peduli?"

Taehyung terdiam menatap Jisoo tidak percaya, apa yang dia katakan apakah Jisoo tidak peduli.

"Apa karena aku membatalkan kencan kita, jadi kau seperti itu Jisoo?"

"Kau harus pulang bersama pria lain begitu- kerumah ini, bahkan aku tidak mengenalnya"

"Aku tidak suka itu."

Jisoo terdiam sekarang dirinya serasa ingin marah dan membaku hantam pria itu, tapi apa dayanya dia masih hanya bisa menatap dengan air mata yang berkaca-kaca.

Dia tidak peduli jika kencannya batal, tapi yang sakit adalah ketika tahu bahwa pria ini pergi meninggalkan dia sendiri disana hanya demi Irene.

Dan menyudutkan Ten yang sama sekali tidak harus dibawa dalam permasalahan ini.

Padahal seharusnya Taehyung membawa Jisoo pergi kesana bukan malah meninggalkan sendiri.

Apakah berhak Jisoo untuk marah karena itu?

"Kau pun meninggalkan aku sendiri disana."

"Jadi aku pulang bersama dia"

Jisoo masih pura-pura tidak tahu.

Taehyung mengepalkan kedua tangannya dari samping, baru kali ini Jisoo bersikap seperti itu kepada Taehyung.

Apakah Jisoo masih tidak mengerti bahwa dirinya cemburu melihat dia bersama pria itu, bahkan mereka saling melepas canda tadi dan tertawa.

Itu tidak pernah di berikan kepada Taehyung, lebih dari kata akrab.

"Karena aku meninggalkanmu disana Irene sedang sakit Jisoo, kau bisa bersama pengawalmu."

Air mata Jisoo mulai jatuh.

"Bahkan kau tidak menjelaskan bahwa Irene sakit Tae" gumamnya namun terdengar di telinga Taehyung.

Jisoo mengangkat kepalanya menatap Taehyung.

"Apakah demi Irene kau meninggalkanku?" nada Jisoo mulai meninggi.

"YA DIA SEDANG SAKIT. SEHARUSNYA KAU MENGERTI JISOO, BUKANNYA MALAH PERGI BERSAMA PRIA ITU."

Jisoo tertawa bukan itu yang ingin dia dengar.

"Jawab aku Taehyung, kau belum menjawabnya." lirihnya.

"I-iya aku meninggalkanmu karena aku panik" jawabnya terbata- bata

Air mata Jisoo mulai berjatuhan satu persatu.

"Tapi kau malah meninggalkanku sendiri"

"Wajar saja aku meninggalkanmu Jisoo karena aku panik" nadanya tinggi.

"Iya wajar karena kamu panik, yang gak wajar kamu lebih mentingin Irene dari pada aku." Ucap Jisoo dengan penuh penekanan.

"Dia sedang sakit" sentaknya.

"Aku tau dia sedang sakit, dia ada bundanya, terus kalo kamu mau kesana seharusnya kamu bawa aku pulang kesana."

Taehyung terdiam menatap Jisoo, dia merasa bersalah benar juga apa yang di katakan Jisoo seharusnya dia membawanya bukan malah meninggalkan wanita ini sendiri.

"Kamu–

"Tapi kamu malah tanya pria itu dan kamu malah marahin aku seenaknya"

"Ya, karena aku tidak suka dengan kedatangan pria itu yang akrab denganmu"

"SEHARUSNYA KAMU TELEPON AKU ATAU JUGA MINTA JEMPUT SAMA PENGAWAL PRIBADIMU ITU."

Tidak Jisoo duga apakah pria ini harus terus bersikap seperti ini kepada dirinya.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang