Keadaan Jisoo sekarang semakin kritis melebihi dari kemarin, dokter disini pun sudah angkat tangan dengan keadaannya, ginjal jisoo sudah semakin melemah, bahkan detak jantung Jisoo sudah tidak bisa di rasakan, entah kenapa Jisoo pun seperti mati rasa, wanita itu memejamkan matanya sejenak, oksigen yang berada di mulutnya itu seperti tidak beguna lagi.
Taehyung yang berada di sampingnya itu semakin takut, dia terus menggenggam erat tangan Jisoo dengan penuh kekuatan. Setetes air mata mengalir. Taehyung dengan cepat mengusap air mata Jisoo, dia mengangguk penuh keyakinan kepada wanitanya.
"Kau kuat" ujar Taehyung bergetar, Jisoo yang mendengar itu mengangguk lesu, dia tersenyum di balik oksigennya.
"Kau harus sembuh" lirih Taehyung mengusap kepala Jisoo.
Jisoo terdiam menatap tak berdaya Taehyung, dia pun ingin sembuh dengan semuanya, tapi tidak tahu dengan takdir tuhan, Jisoo sebenarnya sudah lelah.
Dretttttt!
Dengan cepat Taehyung melirik ponselnya yang berada di atas nakas, pria itu mengambil ponsel menempelkannya di telinga.
"Hallo"
Taehyung terdiam menatap Jisoo sejenak sebelum menjawab suara seseorang yang berada di sebrang sana, Jisoo yang mendengar itu pun penasaran siapa suara penelpon tersebut.
"Iya?"
"Aku ingin bertemu denganmu sekarang"
"Aku sedang bersama Jisoo-"
Seseorang yang berada di sebrang sana langsung memotong kalimat Taehyung.
"Ini jauh lebih penting"
Taehyung terdiam sejenak, dia mengigit bibir bawahnya, dia menatap Jisoo.
"Aku akan kesana, sebentar lagi" pasrah Taehyung setelah dia berpikir sejenak. Seseorang yang di sebrang sana menutup sambungan telepon.
Taehyung dengan cepat berdiri dari duduknya, dia penasaran dengan apa yang jauh lebih penting dari ini.
"Aku akan menemui Irene, dia ingin membicarakan sesuatu" ucap Taehyung, tak ingin menunggu lama dia langsung melangkahkan kakinya, namun tangan Jisoo menghentikan niatnya.
Jisoo menggelengkan kepalanya, dia tidak mau di tinggalkan oleh Taehyung, dirinya ingin menghabiskan waktunya bersama Taehyung untuk hari ini saja. Taehyung terdiam sementara ponselnya terus bergetar mendapatkan pesan-pesan dari Irene, Taehyung menatap ponselnya.
"Aku akan kembali nanti, kau disini bersama bunda" putus Taehyung melepaskan tangan Jisoo, sementara Jisoo tidak berdaya dia tak bisa berbicara sedikit pun, wanita itu meneteskan air matanya, apakah salah dirinya ingin egois? Tidakkan?
Taehyung meninggalkan Jisoo sendiri di ruangan sana, sementara Jisoo langsung mendapat notif dari ponselnya, wanita itu mencoba untuk melirik ponsel itu, wanita itu terdiam ingin menggapai sebuah ponsel yang berada di sampingnya namun dirinya tidak berdaya untuk menggapai ponsel tersebut.
"Sayang apakah kau sudah makan?" Suara seorang wanita tiba-tiba masuk kedalam ruangan Jisoo, Jisoo langsung mengurungkan niatnya untuk mengambil ponsel, tatapan Jisoo langsung teralihkan menatap Tiffany yang sedang membawa paper bag.
Jisoo tersenyum dan menganggukkan kepalanya lemas sebagai jawaban sudah.
Tiffany langsung menghela nafas lega, wanita itu menyimpan paper bag di atas nakas.
***
Jinyoung terduduk di samping bangsal Jisoo, air matanya terus menetes di peluk mata tuanya, di mata Jisoo sudah jelas terdapat banyak kelelahan dan beban yang selama ini dia tanggung sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Luka
Fanfiction1. [END] Tidak ada lapak yang namanya plagiat, yang ingin plagiat angkat tangan lalu pergi;) Instagram : @Widyakml_1 Twitter : @Widya_komala_1 Tiktok : @akusiapa_nyakamu Jangan lupa follow Instagram sama Twitternya kawan. ©2021