Part 34.

701 113 2
                                    

Irene membuka pintu kamarnya, dia melirik kesekeliling ruangan tersebut, tidak ada orang sama sekali, bahkan dia pun tidak menemukan Taehyung sama sekali.

Wanita itu berjalan menuruni tangga, dia langsung mendapatkan sosok Jisoo yang sedang berjalan menuju dapur.

Dengan cepat Irene mengikuti Jisoo, entah ada apa wanita ini ingin mengintil istri pertama Taehyung.

Dia berdiri di ambang pintu dapur menatap punggung Jisoo, wanita itu melipatkan kedua tangan di dadanya.

Ketika Jisoo membalikkan tubuhnya, wanita itu terdiam menatap seorang Irene yang berdiri di sana.

Wajah Jisoo terlihat datar, Irene hanya mendecih melihat Jisoo, dia merotasikan bola matanya.

"Apakah kau tidak malu Jisoo?"

Jisoo mendongakkan kepalanya ke arah Irene.

"Kau masih saja ingin bersama Taehyung, meski pun dia tidak peduli kepadamu" lanjutnya.

"Jika aku menjadi dirimu mungkin saja aku malu Jisoo, karena kau telah merebut suamiku" tekannya.

Dia hanya terdiam menatap Irene, mendengarkan apa yang tengah di bicarakan Irene.

Seharusnya Jisoo yang berkata seperti itu kepada wanita ini.

"Apa maumu Irene?" Jisoo langsung bersuara, wajahnya masih belum berubah.

Wanita itu merotasikan bola matanya. "Aku hanya ingin kau pergi dari sini, pergi menjauh dari kehidupan Taehyung."

Jisoo tersenyum kecut. "Aku tidak akan meninggalkan Taehyung, sebelum pria itu berkata aku harus pergi dari sini"

"Bukannya suamiku pernah berkata seperti itu?"

"Ya. Dia memang pernah berkata seperti itu, tapi sekarang berbeda mungkin saja dia sudah memiliki perasaan kepadaku Irene" ucapnya dengan penuh percaya diri, meski pun Jisoo tidak tahu perasaan Taehyung dia tetap mengucapkan itu.

Wajah Irene memerah tangannya mengepal dari samping, dia langsung merubah raut wajahnya dengan tenang agar Jisoo tidak seenaknya kepada Irene.

Jisoo membuang pandangannya, melangkahkan kakinya ke arah pintu, tapi terhentikan oleh suara Irene.

"Itu tidak akan mungkin Jisoo"

Dia mengentikan langkah kakinya, Jisoo menoleh.

"Kau atau aku yang akan pergi dari kehidupan Taehyung" lanjutnya, di akhiri dengan senyuman miring.

Jisoo tersenyum.

"Entahlah, semoga saja aku tidak akan pernah pergi dari kehidupan dia"

"Kau pasti tidak akan kuat Jisoo, mengalahlah sekali saja untukku"

Kenapa Jisoo harus mengalah kepada Irene, bukannya dia selalu mengalah kepadanya, dia selalu membiarkan Taehyung bersama wanita ini.

Jisoo mengerutkan keningnya.

"Kenapa aku harus mengalah?" tanya Jisoo.

"Karena kau tidak akan pernah kuat, dan ya. Itu semua tidak akan mungkin jika Taehyung akan bersamamu"

Jisoo terdiam sejenak menatap lantai. Benar juga Taehyung tidak akan pernah bersama Jisoo meski pun pria itu sudah menerimanya.

Bagaimana pun pria itu akan tetap menjadi milik Irene.

Kepalanya terangkat menatap datar Irene.

"Doakan aku Irene..semoga aku kuat dan tidak pergi dari kehidupan Taehyung, yang pergi dari ke hidupannya adalah kau" dengan penuh keberanian Jisoo mengucapkan perkataan yang seharusnya tidak di ucapkan oleh dirinya.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang