Tiffany mengernyitkan keningnya, kenapa harus Jisoo yang membereskan kamar ini, menatap kesekeliling kamar tersebut.
"Kenapa harus kau yang membereskannya, bukannya ada para maid"
"Katanya mereka sedang sibuk bunda"
Tiffany langsung mengerti, raut wajahnya berubah secara tidak suka. "Kau bukan pembantu, biarkan saja kamar ini di bereskan oleh asistenmu" mertuanya itu langsung menggenggam pergelangan tangan Jisoo membawanya pergi dari kamar itu.
Jisoo menelan salivanya, dia melepaskan tangan Tiffany dengan pelan.
"Bunda aku akan membereskannya, bunda tunggu aja ya sebentar, nanti aku bakal pergi sama bunda-" Jisoo menjedanya sebentar.
Lalu melanjutkan perkataannya. "Lagian sedikit lagi bund, itu tanggung"
Tiffany merotasikan bola matanya.
"Biarkan saja nanti para maid akan datang kesini"
"Bunda–"
Baru saja Jisoo ingin berkata, seorang maid langsung datang dari belakang Jisoo.
"Nyonya" dia menundukkan kepalanya.
Jisoo langsung membalikkan tubuhnya kebelakang.
"Tuh kan ada maid dia sudah di suruh oleh bunda untuk membereskan kamar ibunya Irene, kenapa harus kau"
"Tap–"
Tiffany mendecak kesal, dia menggenggam tangan Jisoo.
"Kau jangan khawatir, ayok pergi dari sini" potongnya lalu menyeret Jisoo dengan pelan untuk pergi dari luar kamar itu.
Jisoo pun langsung mengikuti apa yang di katakan oleh mertuanya.
***
Semua orang disana sedang menikmati sarapan pagi bersama, Siwon merasa tidak nafsu untuk makan pagi karena ada dia orang tersebut.
Dia bahkan membenci orang itu, orang yang di bencinya itu kenapa harus datang kesini.
Jika ayahnya Jisoo tau habislah Siwon, dia tidak bisa berkata seperti apa-apa lagi.
Semoga saja Jinyoung tidak tahu, semua orang disini belum ada yang memberi tahu Jinyoung.
Mungkin nanti jika Siwon bisa, dia akan memberi tahu Jinyoung secepat mungkin.
Alasan Siwon tidak menerima Irene karena dia membenci Dara.
Pria tua itu memutuskan untuk pergi dari rumah ini sementara waktu.
Dia pun nanti akan kembali lagi, karena ada urusan yang sangat mendadak, Tiffany pun ikut.
Hanya ada suara dentingan piring dan sendok di meja makan, tidak seperti biasanya.
Jisoo pun sudah tidak nafsu, karena dia tidak lapar untuk makan, tapi sedari tadi perutnya sangat sakit.
Jisoo kira mungkin ini karena dia telat makan tapi bukan.
Siwon langsung berdiri dari tempat duduknya. "Ayok Tiffany"
Tiffany mengangguk kecil.
"Iya"
Dia mengelus pucuk rambut Jisoo dengan pelan. "Jaga dirimu baik-baik sayang"
"Hati-hati ya bunda"
"Iya sayang"
Taehyung langsung berdiri dari duduknya.
"Biar ku antar ayah?"
Wajah Siwon langsung berubah menjadi datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Luka
Fanfiction1. [END] Tidak ada lapak yang namanya plagiat, yang ingin plagiat angkat tangan lalu pergi;) Instagram : @Widyakml_1 Twitter : @Widya_komala_1 Tiktok : @akusiapa_nyakamu Jangan lupa follow Instagram sama Twitternya kawan. ©2021