Taehyung berlari di lorong rumah sakit sembari tergesa-gesa, air matanya pun jatuh entah kenapa perasaanya sama sekali tidak enak, hatinya sakit di sakiti dan di bohongi oleh istri keduanya, apa ini adalah sebuah karma setelah banyak menyakiti Jisoo, apakah Taehyung bodoh sekali mau saja di manfaatkan oleh wanita, jika dia tahu pun dia sudi untuk bersamanya, pria itu langsung membuka pintu ruang inap Jisoo, dirinya terdiam ketika sudah masuk kedalam ruangan itu, disana tidak ada siapa pun bahkan bangsal rumah sakit pun sudah rapi dan barang-barang Jisoo sudah tidak ada disana.
Taehyung menelan salivanya dengan cepat pria ini keluar, ketika dia melihat seseorang yang dia kenal melewati pria ini langsung menghampirinya.
Itu adalah Jennie wanita itu menundukkan kepalanya, Taehyung mengernyitkan keningnya lalu memanggil nama Jennie.
"Dokter Jennie?"
Jennie menoleh kebelakang Taehyung langsung menghampirinya. "Apakah kau melihat istriku Jisoo disini?" Tanya Taehyung.
Jennie hanya terdiam dia membuang pandangannya tak mau menjawab pertanyaan Taehyung, lalu dirinya kembali melangkahkan kakinya. Taehyung yang merasa heran pun dengan cepat dia langsung memanggil Jennie lagi.
"Dokter Jennie apakah kau tidak mau menjawabnya?"
"Ya aku tidak mau menjawabnya pergilah aku tidak mau di tanya tentang eoniku"
Taehyung terdiam di tempat, tak lama kemudian Jennie sudah menghilang dari sana, dengan cepat Taehyung berjalan lagi dengan langkah terburu-buru, dan menanyakan kepada suster yang akan masuk kedalam ruang inap Jisoo.
"Suster pasien yang ada di ruangan ini dimana?" Tanya Taehyung sembari terheran-heran.
Suster itu mengernyitkan keningnya. "Maaf tuan pasien yang ada di sini, sudah di bawa ke rumah duka"
Seketika waktu seperti berhenti, jantungnya tidak berdetak setelah mendengar itu, pria itu langsung menggelengkan kepalanya.
"Itu tidak mungkin"
Taehyung langsung berlari meninggalkan suster itu disana sendirian, pria itu berlari di lorong rumah sakit sembari sesak di dadanya, air matanya mulai membendung di pelupuk mata Taehyung. Pria itu langsung membuka pintu mobil dengan cepat, pria itu membasahi bibirnya dia mengusap air matanya.
"Suster itu tidak tahu diri jika dia sebut istriku sudah di bawa ke rumah duka" Taehyung tertawa hambar sembari terisak.
Beberapa saat kemudian Taehyung sudah sampai di rumahnya, dia menelan salivanya dalam-dalam, ketika melihat banyak mobil terparkir di depan rumahnya, pria itu dengan cepat keluar dari mobil dia langsung berlari, namun disana tidak ada siapapun bahkan ayahnya sendiri.
Pria itu berlari lagi. "Ayah dimana?"
"Dia ke rumah duka yang dekat di pesebrangan sana tuan" seorang maid menjawab pertanyaan Taehyung.
Dia langsung masuk kedalam mobilnya, dan melajukan mobilnya dengan sangat terburu-buru, di pikirannya hanya ada Jisoo dan Jisoo, pria itu menggulum bibir bawahnya.
Taehyung menghentikan mobilnya, disana pun sudah banyak sekali orang yang memakai pakaian hitam, pria itu berlari mengabaikan orang-orang yang di tabrak oleh dirinya.
Dia langsung masuk kedalam rumah duka itu, ketika melihat poto seseorang yang di pajang disana membuat dirinya terhenyak dan tidak percaya, dadanya langsung sesak begitu saja, tubuhnya bergetar begitu saja, kakinya merasa lemah, pria itu memaksakan untuk melangkahkan kakinya dengan kaki yang bergetar, tubuhnya langsung ambruk melihat mendiang poto tersebut, setetes air matanya mengalir deras, Taehyung menggelengkan kepalanya.
"Tidakkk!"
"TIDAKKK!" teriaknya Taehyung mulai terisak.
"Enggak!"
Siwon langsung menghampirinya dan membantu Taehyung untuk berdiri dari duduknya.
"Ini gak mungkin bodoh!"
"Jisoo" lirihnya.
"Jisooo!" tangisnya sembari menangis, tangannya ingin menggapai namun tidak bisa.
Serasa dirinya ingin menyesal begitu saja, Taehyung terisak menangis, Tiffany langsung mengahampiri Taehyung mendekatkan dirinya sembari memeluk Taehyung, pria itu menangis sembari menundukkan kepalanya dadanya sakit sekali bahkan lebih sakit seperti biasanya, dia menatap poto mendiang Jisoo.
Jinyoung terduduk di samping dengan istrinya di samping sambil menundukkan kepalanya sedih, semua orang menangis merasa kehilangan seorang Jisoo.
Tak henti-hentinya Taehyung menangis menyesali telah meninggalkan Jisoo. Air matanya mengalir begitu deras, Taehyung memukul dadanya yang sakit mengacak rambutnya dengan prustasi.
Bahkan dia belum sempat untuk memulai lembaran baru, padahal dia sudah berjanji untuk membuat lembaran namun naas sekali dia langsung di kejutkan oleh Jisoo yang sudah tiada.
***
Tatapan Taehyung kosong menatap mendiang Jisoo yang sudah terkubur di bawah sana, Taehyung menundukkan kepalanya dalam-dalam menangisi Jisoo.
"Ma-a-af" dadanya sesak sekali Taehyung menggulum bibirnya.
Sahabat Taehyung langsung menghampiri pria itu menepuk bahu Taehyung dengan pelan memberi sebuah kekuatan kepadanya, Taehyung mengusap air matanya yang mengalir.
Mungkin ini adalah hukuman tuhan, setelah Irene mengkhianati dirinya tuhan mengambil Jisoo dari sisinya, Taehyung semakin menumpahkan tangisnya yang tiada henti.
Jennie langsung mengulurkan sebuah surat putih kepada Taehyung, dengan cepat pria itu mengambil surat dari Jennie, Wanita itu memasang wajah datarnya kepada Taehyung sejujurnya wanita ini merasa menyesal, dia langsung menemukan sebuah surat dari atas nakas ruang inap Jisoo.
Taehyung membuka lembar surat itu, ketika membacanya dia semakin terisak tangisnya.
"Maafkan aku yang selalu menyiksa hatimu, mungkin aku selalu ingin mendapatkan hatimu dan memaksa perasaanmu, aku hanya ingin kau membalasnya, tapi aku sekarang sadar Taehyung mungkin aku belum bisa mendapatkan hatimu, jika saja aku tidak pernah hadir di dunia ini mungkin kau dan semua orang yang ada di sekelilingku akan bahagia.
Aku adalah sebuah beban, maaf aku bukan istri yang baik, aku lelah dengan semuanya selamat tinggal!
Semoga kau mendapatkan kebahagiaan"
JisooPria itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak! kau sudah menjadi istri yang baik Jisoo"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Luka
Fanfiction1. [END] Tidak ada lapak yang namanya plagiat, yang ingin plagiat angkat tangan lalu pergi;) Instagram : @Widyakml_1 Twitter : @Widya_komala_1 Tiktok : @akusiapa_nyakamu Jangan lupa follow Instagram sama Twitternya kawan. ©2021