Part 10.

1.1K 167 8
                                    

"Jawablah" seorang pria sedang duduk berhadapan bersama wanita.

Wanita itu terdiam dia tidak menjawabnya, menelan salivanya dalam-dalam.

"Berarti benerkan dugaanku?" tanyanya sambil menatap wanita yang ada di hadapannya.

Wanita itu mengangguk "iya" jawabnya jujur.

Pria itu langsung mengusap wajahnya frustasi karena jawaban yang tidak ingin dia dengar, meski pun pria ini sudah tahu jawabannya.

"Kenapa kau tetap bertahan hah?" erangnya.

Jisoo menundukkan kepalanya.

"Aku sudah berjanji" mendongakkan kepalanya ke arah Seokjin.

"Bahkan dia pun tidak menepati janji dan sumpahnya Jisoo, kenapa kau harus memikirkannya" Seokjin sangat kecewa, dia menatap sendu Jisoo.

Jisoo menghela nafasnya dalam-dalam, lalu menatap pria yang ada di hadapannya "aku tau" lirihnya.

"Jika kau tau, kenapa kau mau?" tanyanya.

"Aku pernah berpikir seperti itu, Jin. Tapi aku tidak boleh egois, jika aku egois, sama saja aku sepertinya" ucapnya membuat hati Seokjin serasa di remat.

"Kenapa kau seperti ini"

"Kau jangan sedih, Jin. Aku bisa menanganinya sendiri" senyum Jisoo kearahnya.

Lalu dia menepuk pundak Seokjin dengan pelan.

Seokjin langsung berujar menatap Jisoo "kau terlalu baik Jisoo"

***
"Kau mau kemana?" tanya seorang pria yang baru datang dari pintu menuju ruang tengah.

"Oh, aku mau ke toko" jawab wanita yang sangat cantik itu.

Pria berjas hitam itu mengangguk paham, dan berdiam sejenak menatap wajah Jisoo yang sedang duduk sambil menikmati teh paginya.

Lalu Jisoo berdiri dan mengambil tas yang ada di sampingnya.

"Aku pergi dulu ya" wanita itu mengulas senyuman manis kepada suaminya.

"Akan ku antar" sambarnya dengan cepat.

"Tidak usah, aku bisa sendiri" tolaknya secara lembut, dia tidak ingin merepotkan suaminya.

"Kenapa?" tanya pria itu.

"Lagian kamu lagi sibuk, jadi gausah repot-repot, nanti terlambat ke kantor" ucapnya.

Pria itu terdiam sejenak lalu kembali berbicara menatap dua netra Jisoo.

"Tidak...aku tidak sibuk" jawabnya.

Jisoo menatap wajah Taehyung sekilas "yakin?"

"Iya" dinginnya.

"Baiklah" final Jisoo, lalu pria itu berjalan dari depan membuka pintu.

Seorang wanita yang berada di atas tangga itu mengertakkan giginya, ketika melihat kedua pasangan yang baru saja pergi, sepertinya mereka sudah dekat, ini tidak bisa di biarkan, Irene menatap tajam punggung Jisoo.

Jisoo langsung membuka pintu mobil Taehyung, lalu dirinya duduk di samping pria itu.

Di sepanjang perjalanan terdapat keheningan, mereka tidak berbicara sepatah kata pun, Jisoo hanya menatap pohon-pohon yang berada di sebrang sana.

Sesekali dirinya tersenyum lebar melihat jendela mobil.

Sampai tiba di sebuah toko besar Jisoo, wanita itu langsung turun dari mobilnya, sebelum turun dia mengucapkan sesuatu kepada Taehyung.

Gudang Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang